Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, 169 tahun silam, kisah aneh terjadi di pegunungan Sierra Nevada. Kala itu, The Donner Party yang juga disebut Partai Donner-Reed -- sekelompok pelopor Amerika yang dipimpin oleh George Donner dan James F. Reed -- hendak menuju California menggunakan kereta kuda, namun tertunda oleh serangkaian kecelakaan dan masalah.
Alhasil, kelompok tersebut harus melewatkan musim dingin hingga tahun berganti, 1846-1847 di pegunungan Sierra Nevada. Beberapa emigran yang ikut serta, terpaksa melakukan aksi kanibalisme untuk bertahan hidup.
Kisah itu berawal dari perjalanan ke Barat yang biasanya memakan waktu antara 4 dan 6 bulan.
Advertisement
Waktu tempuh kelompok Partai Donner melambat karena mengikuti rute baru yang disebut Hastings Cutoff -- melintasi Utah Wasatch Mountains dan Great Salt Lake Desert.
Baca Juga
Pada awal November 1846, emigran telah mencapai puncak Sierra Nevada, di mana mereka terperangkap badai salju besar yang datang lebih awal di dekat Truckee (sekarang Donner) Lake.Â
Medan berat yang sulit dihadapi di sepanjang Sungai Humboldt -- saat ini Nevada, mengakibatkan rombongan banyak kehilangan sapi dan gerobak. Kelompok pun terpecah menjadi beberapa bagian.
Persediaan makanan mereka menipis, dan pada pertengahan Desember beberapa kelompok akhirnya memutuskan berjalan kaki untuk mendapatkan bantuan.
Penyelamat dari California berusaha untuk mencapai sisa para emigran, namun bantuan pertama dari anggota partai tidak datang sampai pertengahan Februari 1847 -- hampir 4 bulan setelah kereta wagon terjebak.
Dari 87 anggota partai, hanya 48 yang selamat dan sampai di California. Banyak dari mereka telah mati dan dagingnya dimakan -- kanibal --yang lain untuk bertahan hidup. Karena tak adanya pasokan makanan lagi.
Sejarawan menggambarkan episode itu sebagai salah satu tragedi paling aneh dan spektakuler, dalam sejarah migrasi California dan Barat-US.
Pada tanggal yang sama tahun 2004 -- gempa bumi dahsyat terjadi di Samudra Hindia, lepas pantai Aceh. Lindu itu menyebabkan gelombang tsunami yang menewaskan sedikitnya 250.000 jiwa di belasan negara di Asia dan Afrika.
Sementara pada 26 Desember 2012 tercatat sebagai momen Shinzo Abe kembali terpilih sebagai Perdana Menteri Jepang, menggantikan Yoshihiko Noda.