Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke luar negeri berlanjut hingga 2016. Negara yang akan dikunjungi kali ini adalah Rusia.
"Presiden Indonesia akan mengunjungi Rusia pada Mei 2016 ini," kata Menteri Perdagangan dan Perindustian Rusia Denis Manturov di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Dia mengaku gembira mantan Wali Kota Solo ini akan mengunjungi negaranya. Sebab, lawatan Jokowi nanti undangan langsung Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga
"Bapak Presiden Joko Widodo telah menerima undangan dari Presiden kami, Vladimir Putin," ucap dia.
"Kami sangat menantikan kunjunga Pak Presiden Joko Widodo ke Rusia," sambung pria kelahiran Rusia 1969 ini.
Di Negeri Beruang Merah itu selain bertemu Putin, Jokowi juga dijadwalkan akan mengikuti beberapa kegiatan lain. Termasuk KTT Rusia-Asia.
"Pak Jokowi akan menjadi bagian dalam pertemuan Rusia-Asia di Sochi," pungkas Manturov.
Kunjungan Bilateral
Advertisement
Sementara, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memastikan, Jokowi akan menghadiri KTT ASEAN-Rusia. Dalam forum internasional itu, Presiden berharap ada kunjungan bilateral.
‎"Untuk KTT ASEAN-Rusia di Sochi, Presiden menyampaikan Insya Allah akan hadir. Presiden juga mengingkan dalam KTT ASEAN tersebut akan dapat dilakukan kunjungan bilateral secara sekaligus," kata Menlu di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Rusia juga mengundang‎ Jokowi untuk hadir dalam World Economic Forum (WEF) di St Petersburg. Namun, Retno menyatakan, Jokowi belum bisa memastikan kehadadirannya mengingat banyaknya kegiatan.
‎Dalam pertemuannya dengan Jokowi, Manturov meminta kepada Presiden mendukung dan memperlancar berbagai proyeknya di Indonesia. Seperti, proyek kereta api di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur‎.
Selain itu, Rusia juga meminta dukungan memuluskan tender pembangunan smelter di Kalimantan Barat. Manturov juga menjelaskan keunggulan Rusia dalam hal tekhnologi yang digunakan dalam pembangunan smelter.
Hal lain yang ditawarkan Rusia dalam peningkatan kerja sama ekonomi, seperti pengembangan pesawat sipil, pengembangan galangan kapal.