Ini Solusi Jitu untuk Harmonisnya Hubungan RI-Malaysia

Meski bertetangga, hubungan antara Indonesia dan Malaysia tidak selalu harmonis. Bagaimana menyelesaikannya?

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 13 Jan 2016, 08:25 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2016, 08:25 WIB
Curhatan Dubes Malaysia Tentang Indonesia
Datuk Seri Zahrain mengakui bahwa Malaysia membutuhkan TKI dari Indonesia untuk membina industri perkebunan dan sebagainya, Jakarta, Rabu (14/1/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Meski bertetangga, hubungan antara Indonesia dan Malaysia tidak selalu harmonis. Beberapa kali, kedua negara ini terlibat dalam silang pendapat.

Hal tersebut tak dipungkiri oleh Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Zahrain Mohemed Hashim. Dia menyebut akibat beberapa perbedaan pendapat itu, kedutaannya pernah di demo.

Walau begitu, pria yang sudah 2 tahun bertugas di Tanah Air ini sudah mengetahui faktor apa yang menyebabkan hubungan kedua negara terkadang tak harmonis.

"Oleh sebab itu saya sudah tahu kekurangannya adalah kurang informasi," jelas Zahrain di kediamannya di Kuningan Jakarta, Selasa 12 Januari 2016.

"Mereka demo karena tak paham apa sebenarnya. Orang Malaysia pun marah terhadap orang Indonesia karena mereka tak paham," tuturnya.

Kekurangan informasi yang akurat ini dijelaskan Zahrain sudah ditemukan solusinya. Jalan keluarnya adalah membentuk wadah masyarakat Indonesia-Malaysia atau yang diberi nama Yayasan Ikatan Rakyat Malaysia-Indonesia.

Dengan terbentuknya wadah tersebut diharapkan, masalah-masalah silang pendapat karena kurangnya informasi akurat tak terulang di masa mendatang.

Dia yakin wadah ini bisa berjalan sukses karena Indonesia dan Malaysia merupakan negara serumpun. Yang pada hakikatnya harus menghormati dan saling mendukung satu sama lain.

"Kita mungkin jadi dua negara yang berdaulat, tapi serumpun masyarakat hampir sama," tegas dia.

Selain itu, dengan terbentuknya Yayasan Ikatan Rakyat Indonesia-Malaysia, hubungan kedua negara bisa lebih erat lagi. Bukan cuma antar-pemerintah, tapi juga antar-sesama masyarakat.*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya