Liputan6.com, Arizona - Dari luar, bunga dari tumbuhan achiote ini berwujud mirip dengan buah rambutan. Sebab memiliki warna yang merah dan kulitnya pun dilengkapi rambut.
Namun sesungguhnya, tumbuhan ini merupakan penghasil pewarna alami, annatto.
Baca Juga
Suku-suku di masa lampau menggunakan tumbuhan ini sebagai cat tubuh, sedangkan di masa kini, zat annatto umum digunakan sebagai pewarna makanan. Tapi ada lagi kegunaan zat ini yang tak diduga-duga, yakni menangkal perkembangan sel kanker.
Advertisement
Zat annattto mengandung komponen untuk menghindari pembentukan sel kanker akibat radiasi ultraviolet. Komponen itu disebut bixin, dan ditemukan sebagai bagian dari tes yang mencari molekul untuk mengaktifkan jalannya zat Nrf2 pada tubuh yang membantu memperkuat sel tubuh manusia terhadap paparan zat karsinogen (zat pemicu kanker).
Penemuan oleh tim dari Universitas Arizona jurusan Farmasi ini dilakukan dari tes pada tikus di laboratorium. Hewan yang disuntik dengan zat bixin terbukti lebih tahan terhadap radiasi UV.
Hasil itulah yang mendukung teori bahwa komponennya memblokir sel kanker kulit.
George Wondrak, yang mengarahkan studi ini, percaya zat annotto mendorong sel tubuh memproduksi antioksidan dan memiliki manfaat memperbaiki kerusakan yang terjadi. Sel kanker yang ada kemudian dihalangi pertumbuhannya, bukan hanya 'diserang' saat sudah terbentuk.
Baca Juga
"Jika Anda menghindari paparan sinar matahari, Anda bisa menghindari pembentukan sel kanker. Seperti itu dasarnya," ungkap Wondrak dikutip Science Alert, Senin (1/2/2016).
Langkah selanjutnya penelitian itu adalah melihat efek yang sama pada manusia. Proses ini butuh waktu, namun mengingat annatto sudah diakui aman untuk konsumsi manusia oleh Food and Drug Administration (FDA) AS, artinya tak akan ada banyak regulasi.
Annatto juga bisa menjadi bahan untuk tabir surya. Bukan hanya sebagai pelindung dari luar, namun juga dari dalam. Periset di balik penemuan ini percaya produk perawatannya akan rampung sekitar 5 tahun mendatang.
Makanan yang ditambahkan zat annatto juga dipercaya bisa melindungi dari kerusakan kulit, photoaging (kerusakan akibat ekspos sinar UV), dan kanker kulit.
"Kami hanya mengetahui bahwa komponen ini bisa mencegah terbakar sinar matahari dengan mekanisme unik," jelas Wondrak. "Zat ini membantu sel membentuk perlindungan yang mencegah kerusakan kulit dari sinar UV."
Saat ini tercatat di seluruh dunia ada 2 sampai 3 juta kasus kanker kulit jinak, dan 132.000 kanker kulit ganas.