Liputan6.com, Tokyo - Jepang sukses meluncurkan pesawat tempur stealth atau jet siluman pertamanya. Armada tersebut mengudara perdana pada Jumat 22 April 2016 waktu setempat.
Pesawat tempur siluman X-2, yang dikembangkan sepenuhnya di dalam negeri, lepas landas dari Bandara Komaki.
Baca Juga
Dalam penerbangan perdananya, pesawat siluman itu dikawal oleh dua pesawat tempur yang mengumpulkan data penerbangan. Tayangan televisi pun menunjukkan unit berwarna merah-putih itu menderu ke udara.
Advertisement
Sekitar 25 menit kemudian pesawat tempur dengan teknologi stealth yang tidak kelihatan di radar ini mendarat di Pangkalan Udara Gifu, dekat dengan Bandara Nagoya.
"Pesawat tak mengalami masalah selama penerbangan perdana itu," kata salah satu pejabat dari Kementerian Pertahanan Jepang yang dikutip dari Tribune.com.pk, Sabtu (23/4/2016).
Penerbangan perdana itu berjalan lancar, meski sempat tertunda karena cuaca buruk dan kerusakan di bagian yang digunakan dalam sistem untuk tak terlacak.
"Penerbangan pertama ini memiliki arti sangat penting, yang dapat digunakan untuk teknologi pengembangan pesawat tempur masa depan," kata Menteri Pertahanan Jepang, Jenderal Nakatani.
"Kami juga berharap dapat menerapkannya di bidang lain dan inovasi teknologi di seluruh industri penerbangan," tambah Nakatani.
Proyek 39,4 Miliar Yen
Jet siluman X-2 yang dikembangkan oleh Mitsubishi Heavy Industries dan 200 perusahaan lain memiliki panjang 14,2 meter dan lebar 9,1 meter. Unit itu dibangun sebagai pengganti jet tempur F-2 yang dikembangkan bersama-sama dengan Amerika Serikat.
Dengan keberhasilan ini maka Jepang sekarang masuk ke dalam kelompok negara-negara yang mampu mengembangkan teknologi pesawat tempur yang tidak tertangkap radar, atau sering disebut dengan istilah pesawat siluman.
Selain Jepang, negara-negara yang sejauh ini diakui telah berhasil mengembangkan dan kemudian menerbangkan pesawat tempur siluman adalah China, Rusia, dan Amerika Serikat.
Jepang mulai proyek pembangunan pesawat ini pada 2009, menghabiskan dana sekitar 39,4 miliar yen.
Sebelumnya, Jepang juga sudah melakukan uji terbang perdana jet penumpang pertama -- setelah kekalahannya dalam Perang Dunia II -- produksi dalam negeri pada November 2015 lalu. Pengembangan unit tersebut dibantu oleh perusahaan yang sama yakni Mitsubishi Heavy.