Liputan6.com, London - Pada 17 April 1984, terjadi horor di teng ah-tengah demo menentang pemimpin Libya, Moamar Khadafi. Penembakan seorang polisi wanita (polwan) mewarnai protes besar-besaran di depan Kedutaan Libya di St James Square, London, Inggris.
Siapa penembak polwan bernama WPC Yvonne Fletcher pun misterius.
Setelah penembakan tersebut, terjadi penyanderaan selama 11 hari. 'Drama' pengepungan Kedutaan Libya di St James Square, London, Inggris itu berakhir pada 26 April 1984.
Advertisement
Baca Juga
Para diplomat yang berada di gedung selama 11 hari sejak penembakan polisi wanita bernama WPC Yvonne Fletcher, akhirnya keluar dari bangunan tersebut dalam kondisi sehat.
Indikasi pertama pembebasan tersebut diketahui pada pagi hari itu sekitar pukul 08.47 waktu setempat, ketika sekelompok pengamat netral dan dua perantara Libya berjalan ke alun-alun dan memasuki gedung.
Setengah jam kemudian, sebuah van putih melaju ke pintu depan kedutaan tersebut. Empat tas berisi berkas diplomatik dimasukkan ke dalam kendaraan oleh pengamat. Diikuti berbagai macam koper, tas tangan, dan tas plastik.
Seperti diberitakan BBC on This Day, para sandera keluar dalam lima kelompok yang dipimpin oleh perantara Libya yang menjadi juru bicara selama 11 hari pengepungan. Totalnya ada 30 diplomat keluar dari kedutaan.
Lebih dari sepekan kemudian, pada pemeriksaan kematian wanita 25 tahun itu, mengemuka informasi pelaku penembakan dari saksi.
"Aku melihat asap dan suara ledakan pistol di jendela lantai pertama bangunan kedutaan Libya di Inggris tersebut," kata salah satu saksi.
Pembalasan Khadafi
Di negerinya, Khadafi lalu membalas dengan melakukan pengepungan kedutaan besar Inggris di Tripoli. Negosiasi antara kedua negara berjalan lambat dan berbelit-belit.
Politisi dan polisi frustrasi karena tak ada perkembangan membaik dalam protes tersebut. Hingga akhirnya hubungan diplomatik antara kedua negara terputus.
Orang-orang di dalam Kedutaan Inggris di Libya diberi tenggat waktu tujuh hari untuk meninggalkan negara itu. Duta Besar Inggris di sana pun diberikan masa yang sama untuk meninggalkan Tripoli.
Sebaliknya, para diplomat Libya pun diantar ke Bandara Heathrow dan dipulangkan ke negaranya.
Polisi sebenarnya enggan harus menerima bahwa siapa pun yang menembak WPC Fletcher mungkin akan lolos dari pengadilan dengan mengklaim kekebalan diplomatik.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Leon Brittan, mengatakan pemerintahnya meminta perubahan dalam Konvensi Wina untuk mengendalikan hubungan diplomatik kedua negara.
Sementara pada tanggal yang sama tahun 2005, pesawat jet Airbus A380 melakukan penerbangan perdananya dari Toulouse, France. Sedangkan sebelumnya pada 27 April 1961, NASA meluncurkan misi Explorer 11 ke orbit Bumi untuk mempelajari sinar gamma.