Megawati Ungkap Pulau RI yang Nyaris Dikeruk Habis Singapura

Megawati Soekarnoputri mengungkap satu kisah sejarah yang nyaris dilupakan. Terkait kedaulatan wilayah RI.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 25 Mei 2016, 12:41 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2016, 12:41 WIB
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri

Liputan6.com, Bandung - Dalam acara penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa bidang politik dan pemerintah, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkap satu kisah sejarah yang nyaris dilupakan. Terkait kedaulatan wilayah RI.

"Ada satu catatan sejarah yang hampir terlupakan, mengenai kedaulatan wilayah RI, yaitu terkait Pulau Nipah. Pulau ini berbatasan dengan Singapura," ucap Megawati di Universitas Padjajaran, Bandung, Rabu (25/5/2016).

Saat itu, Pulau Nipah hampir tenggelam karena pengerukan pasir oleh Singapura. Jika pulau itu tenggelam dan hilang.

"Tentu saja wilayah Singapura akan semakin luas. Saya segera perintahkan untuk menimbun kembali pulau itu. Ketika berkunjung ke Singapura, pada saat kembali ke Tanah Air, saya minta dijemput dengan Kapal Perang Republik Indonesia untuk meninjau Pulau Nipah," tutur Mega.

"Hal itu saya lakukan dengan sengaja untuk menunjukkan kepada Singapura bahwa Pulau Nipah adalah bagian dari wilayah kedaulatan Indonesia," ucap Presiden ke-5 RI itu.

Pada kesempatan itu, Mega juga mengutarakan syarat penting bagi pemimpin masa depan.

"Betapa pentingnya wawasan kebangsaan. Hal ini bersifat wajib. Demikian halnya pemahaman terhadap masalah lingkungan. Terkait isu lingkungan, saya sejak dulu terus berjuang dan mengkritisi agar jangan sampai pulau-pulau kita diperjualbelikan."

"Tidak boleh yang namanya pulau menjadi eksklusif milik pribadi. Pulau-pulau itu adalah simbol kedaulatan bangsa. Pulau-pulau tidak boleh diatasnamakan perorangan. Pemiliknya adalah seluruh rakyat. Itulah perintah konstitusi yang harus selalu kita jaga."

Acara penganugerahan gelar doktor honoris causa kepada presiden ‎ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu dimulai pukul 09.30 WIB, di Kampus Universitas Padjadjaran, Jalan Dipati Ukur, Bandung, Jawa Barat.

‎Acara itu dibuka dengan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, kemudian pembacaan doa oleh mahasiswa dan mahasiswi Unpad.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya