Liputan6.com, Sabah - Tiga anak buah kapal (ABK) berwarga negara Indonesia dilaporkan diculik oleh kelompok bersenjata di bagian timur, Sabah, Malaysia. Kabar tersebut dilansir Reuters dengan mengutip pernyataan polisi maritim Malaysia.
Ketika penyerangan terjadi, terdapat tujuh ABK di kapal Tugboat yang tengah berada di perairan lepas pantai timur Sabah, sekitar 8 mil dari bibir pantai itu. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 9 Juli malam.
Baca Juga
Meski Nonprosedural, Menteri Karding Minta Jajaran Bantu Kembalikan Dokumen Mila Pekerja Migran Indonesia
3 Bintang Malaysia Siap Warnai Industri Musik Indonesia: Alyssa Dezek, Amir Jahari dan Ryenald Guntabid Muncul Bukan untuk Bersaing
Target Ambisius Malaysia Jadi Pusat Produksi Kendaraan Listrik ASEAN
"Para pelaku bertanya, siapa di antara ABK yang memegang paspor, dan tiga yang mengaku langsung dibawa ke perahu yang mereka tumpangi, sementara empat orang ditinggalkan di tempat," ujar pernyataan polisi maritim Malaysia seperti dilansir Reuters, Minggu (10/9/2016).
Advertisement
Dijelaskan lebih lanjut, lima pria bersenjata yang menculik tiga ABK itu berbicara dalam bahasa Melayu dengan dialek Suluk lokal. Namun dalam pernyataannya, polisi maritim Malaysia tidak menyebutkan kelompok bersenjata yang melakukan penculikan.
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, pihaknya masih melakukan proses konfirmasi dan verifikasi lebih lanjut.
"Kami sedang coba konfirmasi dan verifikasi," ujar pria yang akrab disapa Tata itu saat dihubungi Liputan6.com.
Kendati belum ada pernyataan resmi terkait hal ini, namun beberapa waktu sebelumnya kasus penculikan terhadap ABK WNI kerap dilakukan oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Awal Mei lalu, 10 ABK WNI yang ditahan kelompok itu berhasil dibebaskan, ini tak lepas dari upaya diplomasi yang tak hanya melibatkan government to goverment tapi juga jaringan-jaringan informal.