Liputan6.com, Jakarta Alam menyediakan banyak kejutan bagi para pencintanya. Mulai dari keindahan tiada tara hingga potensi bencana mematikan.
Seperti keberadaan gunung-gunung megah dan lautan memesona, yang selalu berhasil menarik perhatian pendatang dari seluruh penjuru dunia.
Baca Juga
Banyak wisatawan yang rela menempuh perjalanan bermil-mil dan bahkan melewati jalur berbahaya, demi menyaksikan 'surga' alam tersebut.
Advertisement
Seperti yang dikutip Liputan6.com dari BBC, Senin (1/8/2016), beberapa fenomena alam seperti danau merah jambu di Australia dan air terjun darah di Antartika, mempesona dan memanjakan mata dengan keindahan uniknya, yang juga sangat berbahaya.
Berikut selengkapnya 7 keindahan misterius Ibu Pertiwi dari seluruh penjuru dunia.
1. Gelembung Metana Beku, Kanada
Pemandangan di tempat itu terlihat seperti dunia dalam cerita fiksi atau gim online. Dedaunan jatuh ke dalam air akan membeku -- dan terlihat seperti gelembung ubur-ubur beku.
Faktanya, gelembung tersebut adalah gas metana beku yang terjebak di dalam air, menghasilkan pemandangan spektakuler.
Danau beku tersebut dapat ditemukan saat musim dingin dan terletak di garis lintang utara Danau Abraham di Banff National Park, Alberta, Kanada, dan di Lautan Arktik di Siberia.
Gelembung gas tersebut terbentuk ketika daun gugur, rumput, dan binatang mati jatuh ke dalam air danau. Tumbuhan dan hewan tersebut kemudian tenggelam dan dimakan oleh bakteri yang menghasilkan metana.
Gas tersebut dikeluarkan dalam bentuk gelembung yang kemudian berubah menjadi ribuan piringan es, saat bersentuhan dengan dinginnya air danau.
Walaupun menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan, keindahan tersebut juga mengandung ancaman bahaya.
Menurut seorang ahli, Mayur Kanaiya, selain menghasilkan efek rumah kaca yang bisa menyebabkan pemanasan global, piringan es tersebut juga sangat mudah terbakar.
Saat musim dingin berlalu, es mencair dan gelembung tersebut akan meletus dengan 'elegan', dan juga sangat berbahaya.
Jika terkena percikan api, maka niscaya bakal terjadi ledakan dahsyat yang mematikan.
Air Terjun Darah
2. Air Terjun Darah, Antartika
Di lembah kering McMurdo, Antartika, air terjun warna darah mengaliri lima lapisan Glacier Taylor menuju danau Bonney.
Air aliran yang berwarna merah pekat tersebut, tentu saja bukan merupakan darah asli. Warna tersebut muncul akibat adanya pembentukan gletser di atas danau berusia lima juta tahun tersebut.
Ketika gletser jatuh dan mulai membeku di atas danau, air yang terdapat di bawahnya berubah menjadi asin.
Kandungan air asin yang terperangkap di dalam danau tersebut makin bertambah dari hari ke hari, hingga detik ini, dan semakin sulit untuk dibekukan.
Danau tersebut terperangkap di bawah es dan tidak memiliki kontak dengan atmosfer, tak mendapatkan sinar matahari dan oksigen.
Ketika subglacial merembes melalui celah yang terdapat pada gletser, air danau yang kaya akan zat besi tersebut disambut oleh udara dan karat.
Hal itulah yang menyebabkan air terjun tersebut memiliki air berwarna merah darah.
Advertisement
Batu yang Bergerak Sendiri
3. Batu 'Berlayar', AS
Misteri batu 'berlayar' masih menghantui pikiran ilmuwan. Mereka masih bertanya-tanya bagaimana mungkin benda seberat 300 kilogram, dapat bergerak sendiri melintas sepanjang 250 meter di daratan kering danau.
Jejak yang ditinggal oleh batu tersebut juga aneh. Alih-alih memiliki jalur lurus, benda itu 'berjalan' berbelok-belok.
Menanggapi misteri tersebut, beberapa teori mulai bermunculan. Mulai dari pengaruh medan magnet, intervensi alien, hingga ulah tangan jahil.
Akhirnya, seorang ilmuwan NASA, Ralph Lorenz, mengembangkan sebuah penelitian tentang misteri batu 'berlayar' tersebut, dengan menggunakan model tiruan.
Ralph menggunakan sebuah batu kecil yang dibekukan dalam air sedalam satu inci pada sebuah Tupperware. Ia lalu menemukan penyebab bergeraknya benda tersebut, Ice Shove -- fenomena di mana es menyentak dari danau atau lautan ke darat.
Salah satu tempat yang populer dengan penampakan batu 'berlayar' adalah Death Valley's Racetrack Playa, California.
Pada musim dingin, Racetrack Flaya terisi air es sehingga mengakibatkan batu besar di danau tersebut terbungkus es.
Berkat daya apung es, angin dapat dengan mudah mengangkut batu-batu tersebut, membuatnya terlihat seakan berjalan sendiri.
Batu dengan dasar yang lebih kasar akan meninggalkan jejak lurus, sedangkan yang mulus akan melayang dan berbelok-belok.
Fenomena alam unik ini juga dapat ditemukan di Little Bonne Claire Playa, Nevada.
Kawah Ijen
4. Danau Kawah Ijen, Indonesia
Kawah Ijen di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur tak hanya indah, tapi juga misterius.
Jika pada umumnya puncak gunung api mengeluarkan lava berwarna merah menyala, Kawah Ijen memiliki lava berwarna biru terang dengan asap putih yang menggumpal.
Warna biru akuatik lava tersebut diakibatkan oleh adanya kandungan sulfur atau belerang.
Magma menyemprotkan gas ke dalam danau, menyatu dengan logam berkonsentrasi tinggi dan mengubah air menjadi biru.
"Hidrogen klorida yang dilepaskan gunung bercampur dengan air danau. Gas belerang berubah menjadi biru saat terkena udara pada suhu si atas 360 derajat Celcius," kata seorang ahli, Vinay Sisodia.
Di siang hari, lava yang muncul dari Bumi pada suhu amat tinggi di Ijen tak berbeda tampilan dengan lava di gunung lain -- yang memancarkan warna merah atau oranye, tergantung komposisi mineralnya.
Saat kontak dengan oksigen di udara dan dipicu oleh lava, sulfur mudah terbakar dan memicu api yang berwarna biru cerah.
"Membuatnya tampak seolah-olah lava biru mengalir di gunung," kata seorang fotografer Oliver Grunewald. Efeknya hanya terlihat pada malam hari.
Advertisement
Pantai Tersembunyi
5. Pantai Tersembunyi
Siapa yang tidak ingin menghabiskan waktu bersama dengan orang yang dikasih, berada di sebuah pantai tersembunyi, tidak ramai, air jernih, dan cahaya matahari.
Pantai rahasia Playa Del Amor terletak di salah satu Kepulauan Marieta di lepas pantai Meksiko.
Fenomena tersebut terjadi akibat adanya percobaan peledakkan bom, pada awal tahun 1900-an.
Percobaan tersebut menyebabkan lubang besar terbentuk di permukaan pulau. Seiring dengan berlalunya waktu, lubang tersebut terisi oleh pasir dan air, membentuk pantai kecil.
Pengunjung dapat memasuki lokasi tersebut dengan cara melewati terowongan sepanjang 24 meter.
Danau Pink
6. Danau Merah Muda Hillier, Australia
Di sebuah pulau terbesar di barat Australia, terlihat pemandangan yang nampak tak nyata. Di sana terdapat danau berwarna merah muda cerah bernama Lake Hillier yang menarik para wisatawan maupun peneliti.
Berdasarkan spekulasi terakhir, warna merah muda itu disebabkan oleh alga. Namun dalam penelitian terbaru, peneliti mengonfirmasi bahwa kehadiran mikroba extremophille berkontribusi terhadap warna yang dihasilkan danau sepanjang 600 meter itu.
Danau tersebut ditemukan pertama kali oleh SciSchow di tahun 2013 dan memacu minat para peneliti di eXtreme Microbiome Project.
Pengunjung dapat menikmati keindahan danau tersebut dari helikopter atau pesawat terbang, dan jalur darat.
Walaupun memiliki warna yang tak wajar, Hillier tidak beracun dan aman bagi bagi pengunjung yang ingin berenang.
Advertisement
Lingkaran Peri
7. Lingkaran Peri, Namibia
Padang gurun Namibia menyimpan keindahan yang menakjubkan sekaligus mengerikan.
Gurun itu memiliki permukaan berlubang-lubang seperti sarang lebah, dengan kedalaman 12 hingga 15 meter.
Para ilmuwan menduga padang itu menjadi berlubang akibat adanya radioaktif Bumi atau racun yang dikeluarkan tanaman, 'membunuh' tumbuhan dan meninggalkan jejak lingkaran.
Praduga lainnya menyebutkan, lingkaran tersebut dihasilkan oleh rayap pasir yang menghama tanaman.
Sementara itu, petani lokal percaya bahwa lubang Lingkaran Peri adalah jejak kaki dewa.