Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan cemilan coklat koin yang dibungkus aluminium foil berwarna emas? Para era tahun 1990-an jajanan tradisional itu menjadi jajanan paling diburu banyak orang karena bentuknya yang menarik seperti uang logam atau medali.
Dalam ajang Olimpiade Rio 2016, medali yang didapatkan para atlet juara kerap mengingatkan kita pada bentuk coklat koin.
Baca Juga
Advertisement
Anehnya meskipun bukan makanan, mereka yang berhasil mendapatkan medali emas, perak maupun perunggu kerap menggigit logam mulia tersebut setiap berpose ke kamera seperti layaknya coklat. Apa alasannya?
Ternyata salah satu alasannya, seperti dilansir dari Buzzfeed.com, Selasa (16/8/2016), pose tersebut banyak dilakukan para atlet semata-mata karena atas dorongan sang fotografer.
"Pose tersebut sepertinya menjadi obesesi di kalangan para fotografer," kata President of the International Society of Olympic Historians David Wallechinsky kepada CNN.
"Mereka melihatnya seperti sebuah bentuk tampilan yang sangat ikonik dan bisa menjual. Karena menurut saya, seorang atlet tidak akan mungkin melakukannya sendiri," tambah David.
Rasa Emas Asli Atau...
Dilansir dari Tribune.com, kebiasaan mengigit medali untuk menguji kadar keaslian emas pada batu mulia ternyata sudah pernah dilakukan pada zaman dahulu.
Para pemenang Olimpiade akan menggigit emas tersebut. Jika benar-benar murni, setelah digigit akan meninggalkan bekas lekukan pada medali.
Pasalnya emas dikenal sebagai logam yang lunak. Sedangkan jika keras saat digigit, logam tersebut berarti campuran.
Sejak 1912 hingga Olimpiade Rio 2016, medali emas yang diperoleh para atlet memang tidak sepenuhnya terbuat dari emas asli. Tahun ini kandungan emas di dalamnya hanya sekitar 1,2 persen. Sisanya adalah perak.
Kini menggigit medali emas telah menjadi ritual wajib yang dilakukan para atlet di seluruh dunia. Meski sebenarnya banyak yang telah menyadari risiko yang dapat ditimbulkan, sebagian besar atlet masih tetap melakukannya hingga kini.
Advertisement