Menghina Obama, Duterte Mengaku Menyesal

Menghadapi hinaan itu, AS meradang dan membatalkan pertemuan bilateral AS-Filipina.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 06 Sep 2016, 12:46 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2016, 12:46 WIB
Presiden Filipina Duterte
Presiden Filipina tanggapi ledakan bom di Davao City dengan menerapkan kondiPresiden Filipina tanggapi ledakan bom di Davao Citysi state of lawlessness (Reuters)

Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina Rodigro Duterte, mengaku menyesal karena telah menghina Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Akibat peristiwa tersebut pertemuan bilateral antara dirinya dan Obama dibatalkan secara mendadak.

"Kami menantikan untuk memperbaiki perbedaan yang ada di luar persepsi dan prioritas nasional kami," ucap Duterte seperti dikutip dari CNN, Senin (6/9/2016).

Sebelumnya, Duterte mengeluarkan kata-kata tak pantas ke Obama. Ia menyebut, Obama 'anak perempuan jalang'. Duterte pun bersumpah tak ingin diatur tentang masalah HAM oleh orang nomor satu Amerika Serikat itu ketika keduanya bertemu di Laos.

"Ia pikir dirinya siapa? Saya bukan boneka Amerika. Saya presiden dari sebuah negara yang berdaulat dan tak bertanggung jawab kepada siapa pun, kecuali orang-orang Filipina," ujar Duterte dalam pidato yang ia sampaikan pada Senin, 5 September, beberapa saat sebelum terbang ke Laos untuk menghadiri KTT ASEAN.

"Dasar, anak perempuan jalang! saya akan memakimu," katanya.

Menanggapi hinaan Duterte, AS pun meradang. Pertemuan yang rencanannya membahas penanganan pengedar narkoba di Filipina, termasuk pembunuhan di luar hukum, atau eksekusi pemerintah tanpa proses peradilan yang di Filipina langsung dibatalkan.

Sebelum mengaku menyesal, Duterte sempat menyebut tak ambil pusing. Ia malah dengan lugas mengatakan Obama untuk berpikir dua kali untuk mengangkat isu pembunuhan di negara pimpinannya.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya