Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara (Korut) disebut-sebut telah menggali terowongan bawah tanah. Konon, lorong tersembunyi tersebut mampu membuat Kim Jong-un mengirim 30.000 pasukannya hanya dalam waktu satu jam ke Korea Selatan (Korsel) untuk melancarkan "serangan siluman."
Kekhawatiran tersebut muncul setelah mencuat laporan yang menyebutkan, Korut telah membangun 84 terowongan rahasia. Terowongan itu bahkan dilengkapi dengan area untuk tidur, sebuah jalur kereta, dan ruang yang cukup untuk pergerakan tank. Demikian seperti diberitakan The Sun lalu dikutip News.com.au, Selasa (6/12/2016).
Baca Juga
Keberadaan terowongan yang cukup luas ini telah meningkatkan risiko "invasi kejutan" di tengah ketegangan kedua negara.
Advertisement
Terowongan besar pertama, membentang sepanjang 3,5 kilometer dan ditemukan pada November 1974. Jalur ini terletak di timur laut Korangpo di zona demiliterisasi (DMZ).
Penemuan ini memperluas wilayah perbatasan resmi Korut sepanjang 1 kilometer. Posisi terowongan pertama tersebut hanya 65 kilometer dari ibu kota Korsel, Seoul.
Dinding terowongan itu memiliki tinggi 1,2 meter dan lebar 1 meter. Tempat itu diperkuat pula dengan beton bertulang.
Lorong bawah tanah itu disebut-sebut memiliki kapasitas memindahkan satu resimen dalam waktu satu jam--ini berarti antara 10.000 dan 30.000 prajurit elite Korut bisa tiba dengan cepat di Korsel.
Tempat tersebut konon dilengkapi dengan jalur kereta dan jalur mobil listrik serta diterangi pula dengan sejumlah lampu yang terhubung ke saluran listrik 220 volt.
Ada pun terowongan kedua ditemukan pada Maret 1975, terletak 13 kilometer di utara Chorwon. Lorong ini membentang sepanjang 1,1 kilometer di wilayah perbatasan selatan yang sangat dijaga ketat.
Lebarnya disebut dua kali dari terowongan pertama. Ini cukup besar untuk dilintasi persenjataan berat, tank, dan pasukan artileri. Para prajurit diprediksi akan mampu berbaris sejajar tiga hingga empat orang--memungkinkan ribuan pasukan dapat dikerahkan dalam hitungan satu jam.
Terowongan kedua memiliki panjang 3,5 kilometer dengan kedalaman mencapai 160 meter dan lebarnya 2,2 meter.
Sementara itu, terowongan ketika terungkap melalui pengakuan seorang pembelot pada 17 Oktober 1978, Kim Bu-seong. Lorong bawah ini membentang sepanjang 1,6 kilometer dengan kedalaman 73 meter di bawah permukaan, letaknya di selatan Panmunjeom.
Setelah selesai dibangun, pintu masuk terowongan itu diolesi oleh debu batu bara sehingga tersamar sebagai tambang batu bara yang seolah telah ditinggalkan.
Saat ini terowongan itu diblokir oleh tiga dinding beton. Namun lorong bawah tanah itu masih mampu untuk "mengantarkan" 30.000 pasukan per jam.
Lorong bawah tanah lainnya ditemukan pada Maret 1990 dengan panjang 1,052 meter. The Daily Star melaporkan bahwa pemerintah Korsel yakin masih ada 16 terowongan lainnya yang menanti untuk ditemukan.
Sebelumnya seorang eks jenderal Korsel, Hahn Sung-chu mengklaim bahwa ada sebanyak 84 terowongan di area perbatasan. Namun pernyataan Sung-chu itu dimentahkan pemerintah Korsel. Mereka menyebutnya tak berdasar.