Presiden Jokowi Akan Bertolak ke India dan Iran

Kunjungan Presiden Jokowi ke dua negara sahabat akan dilakukan pada 12-14 Desember 2016 ini.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 09 Des 2016, 14:24 WIB
Diterbitkan 09 Des 2016, 14:24 WIB
Wapres JK Lepas Kepergian Presiden Jokowi Menuju Jepang dan Tiongkok
Presiden Jokowi (kanan) dan Ibu Negara, Iriana melambaikan tangan sebelum bertolak memulai kunjungan kenegaraan dengan pesawat kepresidenan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (22/3/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Nusa Dua - Presiden Joko Widodo direncanakan mengunjungi dua negara Asia, Iran dan India. Kunjungan tersebut berlangsung pada pekan ini.

"Presiden RI dan rombongan terbatas, akan melakukan kunjungan kenegaraan ke dua negara yaitu India tanggal 12-13 Desember 2016 dan Iran tanggal 14 Desember 2016," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, kepada Liputan6.com, Kamis (9/12/2016).

Kunjungan tersebut, kata pria yang kerap disapa Tata, merupakan lawatan balasan. Sebab, kedua pemimpin tersebut telah terlebih dahulu mengunjungi Tanah Air.

"Sebelumnya PM India telah berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2013 dan Presiden Iran berkunjung ke Indonesia pada April 2015," tambah Tata.

Tata menjelaskan, Jokowi selain sebagai kunjungan balasan, ada alasan kuat kenapa delegasi tingkat tinggi RI mengujungi India dan Iran.

"India dan Iran adalah dua negara yang memiliki potensi kerja sama yang sangat besar," papar dia,

India diketahui adalah mitra dagang Indonesia terbesar di Asia Selatan dan sekaligus merupakan ke-4 di dunia.

Sedangkan investasi India ke Indonesia merupakan 43% dari investasi India di ASEAN yang mencapai US$ 57,2 juta pada tahun 2015.

"Pada kunjungan kali ini, Presiden RI akan menjajaki lebih jauh diversifikasi ekspor Indonesia ke India. Presiden RI juga akan membahas upaya peningkatan kerja sama investasi untuk industri bahan baku obat-obatan," tambah dia.

Iran pun tak kalah penting. Indonesia mengerti potensi yang dimiliki Iran. Saat ini Negeri Para Mullah merupakan negara yang punya cadangan energi cukup tinggi.

"Diversifikasi mitra kerjasama energi sangat penting untuk mendukung ketahanan energi nasional. Kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Iran akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama di bidang minyak dan gas, termasuk kerja sama pengelolaan ladang minyak di Iran dan investasi kilang minyak di Indonesia," sebutnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya