Teror Bom di Pesawat Lufthansa ke Jerman, Penumpang Dievakuasi

Pihak berwenang mulai mengevakuasi penumpang dari penerbangan Lufthansa 441 yang diancam bom di Bandara JFK, New York.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 13 Des 2016, 10:23 WIB
Diterbitkan 13 Des 2016, 10:23 WIB
Bandara JFK Amerika Serikat yang menjadi tempat mendarat pesawat Lufthansa yang diancam bom. (New York Daily News)
Bandara JFK Amerika Serikat yang menjadi tempat mendarat pesawat Lufthansa yang diancam bom. (New York Daily News)

Liputan6.com, New York - Penerbangan maskapai Lufthansa dari Texas ke Jerman dialihkan dan mendarat darurat, akibat menerima ancaman teror bom lewat telepon. Hal itu disampaikan oleh pihak berwenang setempat.

Pesawat Airbus 380 double-deck, berbadan lebar bermesin empat itu berangkat dari Houston Amerika Serikat pada Senin 12 Desember sore menuju Frankfurt, Jerman.

"Penerbangan 441 dengan rute perjalanan dari Houston ke Frankfurt itu dialihkan ke John F Kennedy International Airport (JFK Airport) di New York, Amerika Serikat, setelah ancaman itu diterima melalui telepon," kata Port Authority atau Otoritas Pelabuhan seperti dikutip dari ABC News, Selasa (13/12/2016).

Pesawat itu dibawa ke daerah terpencil di bandara dan penumpang sedang dalam proses evakuasi, kemudian disterilisasi.

"Pesawat juga sudah terisolasi dari pesawat lain di JFK," kata sumber-sumber berwenang dilansir dari New York Daily News.

Laman New York Daily News juga melaporkan, penerbangan Lufthansa ke Jerman dialihkan ke Bandara JFK setelah pihak berwenang menerima "ancaman yang nyata" terkait keberadaan sebuah bom di kapal terbang itu.

Pihak berwenang dilaporkan mulai mengevakuasi penumpang dari penerbangan Lufthansa 441 yang berangkat dari Houston, sekitar pukul 20.30 waktu setempat. Itu dilakukan usai pesawat melakukan pendaratan darurat di JFK Senin malam.

Kepolisian New York (NYPD) tim Bomb Squad sudah dalam perjalanan untuk menyelidiki kasus ancaman tersebut pada Senin malam.

"Anjing pelacak bom akan menyisir pesawat," kata juru bicara polisi, Port Authority Joseph Pentangelo mengonfirmasi hal tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya