Liputan6.com, Kuala Lumpur - Ada tiga teori yang beredar soal kematian misterius Kim Jong-nam, kakak pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Malaysia.
Dugaan pertama, seperti dilaporkan Reuters yang mengutip sumber pemerintahan Amerika Serikat, anak sulung Kim Jong-il itu diracuni. Ia diduga dibunuh menggunakan alat 'pena beracun'.
Sementara, laporan BBC menyebut, wajah Kim Jong-nam ditutupi kain basah yang kemudian membakar kedua matanya. Versi lain menyebut, cairan mematikan disemprotkan ke wajahnya.
Advertisement
Media Korea Selatan melaporkan, Jong-nam diracun menggunakan sebuah jarum. Pelakunya adalah dua orang perempuan. Mengutip sejumlah sumber yang tak disebut namanya, TV Chosun Korsel mengatakan, pelaku diduga agen Korut.
Keduanya dikabarkan melarikan diri menggunakan taksi dan sedang diburu pihak Kepolisian Malaysia.
Apapun caranya dan siapapun pelakunya, upaya pembunuhan terhadap Kim Jong-nam berhasil. Pria 46 tahun itu dihabisi di Bandara Kuala Lumpur pada Senin 13 Februari 2017. Kala itu ia sedang menanti penerbangan yang akan membawanya ke Makau.
Jong-nam sempat meminta bantuan ke konter informasi, mengeluhkan sakit tak terkira yang dirasakannya. Ia kemudian dibawa ke klinik bandara sebelum menghembuskan napas penghabisan dalam perjalanan ke rumah sakit.
Identitas Kim Jong-nam sempat dipertanyakan. Sebab ia bepergian dengan paspor bernama Kim Chol yang lahir pada 10 Juni 1970. Sementara Kim Jong-nam lahir pada 10 Mei 1971.
Kepolisian Malaysia terus bekerja keras untuk menginvestigasi penyebab kematian kakak Kim Jong-un. Termasuk memburu dua perempuan yang diduga menjadi pelaku.
Menurut Kepala Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Wilayah Selangor, Asisten Komandan Senior Polisi Fadzil Ahmat, selain itu, pihaknya juga mencari tahu pergerakan Kim Jong-nam selama berada di Negeri Jiran, siapa saya orang yang ia temui.
Baca Juga
Pihak Korut sendiri melalui Kedutaan Besarnya di Kuala Lumpur telah meminta Otoritas Malaysia menyerahkan jenazah Jong-nam.
Namun, Korut diminta bersabar. Pasalnya, jenazah baru bisa diserahkan usai proses autopsi selesai dilaksanakan.
Pada tahun 2014, Kim Jong-nam sempat mengatakan bahwa hidupnya dalam bahaya karena kritiknya terhadap rezim sang adik.
Sumber lain mengatakan, rencana pembunuhan terhadap Kim Jong-nam sempat dilancarkan di Makau pada tahun 2011. Namun upaya itu gagal setelah terjadi baku tembak berdarah dengan pengawalnya. Ia pun dilaporkan melarikan diri ke tempat lain.
Kakak laki-laki [Kim Jong-un]( 2856288 "") tersebut tidak masuk dalam daftar suksesi karena dianggap mempermalukan Korut ketika ia tertangkap saat mencoba memasuki Jepang dengan menggunakan paspor palsu Republik Dominika pada tahun 2001.
Kala itu disebutkan Kim Jong-nam ingin mengajak anaknya ke Disneyland di Tokyo.
Saksikan juga rangkuman berita sepekan dalam bahasa Inggris berikut ini: