Pertemuan Menteri IORA Singgung Isu Pemberdayaan Perempuan

Isu pemberdayaan perempuan menjadi salah satu bahasan penting dalam KTT IORA.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 06 Mar 2017, 14:20 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2017, 14:20 WIB
Menlu Retno Marsudi Pimpin Pertemuan Tingkat Menteri IORA
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi membuka dan memimpin pertemuan tingkat menteri dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) di Jakarta Convention Centre, Senin (6/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan tingkat menteri jadi salah satu inti dalam KTT Asosiasi Lingkar Negara Samudera Hindia di hari kedua. Rencananya konferensi tersebut akan berlangsung dari 5-7 Maret 2017.

Dalam pertemuan tingkat menteri kali ini, konferensi tersebut dipimpin 3 orang Menteri Luar Negeri Perempuan. Mereka adalah  Menlu Indonesia Retno Marsudi, Menlu Australia Julie Bishop, dan Menlu Afrika Selatan Maite Nkoana-Mashabane.

Dijelaskan Menlu Retno Marsudi rapat yang dipimpin tiga menlu perempuan ini merupakan suatu yang membanggakan. Pasalnya, hal tersebut menunujukan kesuksesan IORA dalam mempeluas peran perempuan.

"Ini merupakan suatu kejadian yang sangat unik," ucap Retno di JCC, Kamis (6/3/2017).

"Ini kesempatan di mana tiga perempuan memimpin sidang IORA, ini cocok dengan salah satu isu yang menjadi fokus dalam KTT IORA yaitu pemberdayaan perempuan," tambah dia.

Mantan Duta Besar RI untuk Belanda ini menambahkan, pertemuan yang berlangsung dari pagi tadi pun sangat produktif. Sebab, pembahasan kesepakatan hasil akhir IORA berjalan lancar.

"Pertemuan akan menghasilkan beberapa outcome, pertama rencana aksi yakni modalitas leader summit yang akan ditanda tangani dalam KTT besok," sebut dia.

"Yang kedua strategic dan fishery IORA document Jakarta Concord untuk disubmit dalam our leaders meeting," sambung dia.

Selain itu, KTT IORA akan dimanfaatkan Indonesia untuk mempromisikan Samudera Hindia. Retno meyakini masa depan dunia salah satunya akan terfokus di perairan ini.

"Bagi negara maritim, Indonesia menganggap penting kawasan ini. Untuk itu dalam kepemimpinan Indonesia di IORA kali ini, kami mencoba memperkuat kerja sama di kawasan," sebut dia.

"Ini untuk memasitikan dan menjaga stabilitas keamanan, mengembangkan infrastruktur, dan better manage resources, dan memperkuat kebiasan berdialog antar negara anggota," pungkas dia.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya