Liputan6.com, Ramallah - Utusan Presiden Amerika Serikat untuk Timur Tengah, Jason Greenblatt mengadakan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Keduanya bertemu pada Selasa 14 Maret 2017.
Pertemuan Greenblatt dan Abbas dilaksanakan di tengah-tengah isu bahwa pemerintah baru AS saat ini dalam konflik Israel-Palestina tak lagi netral. Namun, terang-terangan condong mendukung Negara Yahudi tersebut.
Meski demikian, Greenblatt dalam twitternya menyanggah anggapan itu. Ia menyatakan pertemuannya dengan Abbas jadi bukti kalau AS tak berpihak.
Greenblatt bertemu Presiden Abbas di Ramallah, sehari setelah ia bertemu dengan Presiden Israel Benjamin Netanyahu di Yerussale.
Advertisement
"Presiden Abbas dan saya mendiskusikan proses perdamaian dan pembangunan kapasitas dari aparat keamanan Palestina, pertemuan ini pun untuk menghentikan hasutan-hasutan," ucap Greenbelt seperti dikutip al-araby, Rabu (15/3/2017).
Baca Juga
Menambahkan pertanyaan Greenbalt, Konsulat Jenderal AS menyebut Negeri Paman Sam tetap pada komitmennya. Yaitu, menegakan two state solution.
"Dua pihak (Israel & Palestina) menegaskan kembali komitmen mencapai perdamaian yang abadi antara Israel dan Palestina," sebut mereka.
Pada pertemuan tersebut, Abbas menyampaikan kepada Greenblatt kesepakatan perdamaian historis Israel-Palestina sangat mungkin terjadi di masa pemerintahan Trump.
Sejak 2014, perundingan perdamaian Israel-Palestina terhenti. Israel pun memicu kemarahan dunia setelah terus membangun pemukiman ilegal Yahudi di wilayah sengketa.