Ayesha Khaja, Perempuan Saudi Pertama yang Jadi Pemandu Wisata

Butuh perjuangan dan kerja keras bagi Ayesa Khaja untuk mendapat sertifikat sebagai pemandu wisata yang menguasai warisan budaya Islam.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 20 Mar 2017, 16:11 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2017, 16:11 WIB
 Ayesha Khaja, Perempuan Saudi Pertama yang Jadi Pemandu Wisata
Ayesha Khaja, Perempuan Saudi Pertama yang Jadi Pemandu Wisata (Saudi Gazette)

Liputan6.com, Riyadh - Seorang perempuan Arab Saudi mendapat sertikat dari Islamic Studies and Research Center (ISRC), setelah ia menjadi perempuan Saudi pertama yang bekerja sebagai pemandu wisata.

Perempuan itu adalah Ayesha Khaja. Kepada Saudi Gazzette, ia mengatakan butuh perjuangan dan kerja keras untuk mendapat sertifikat dari ISRC untuk menjadi perempuan ahli dalam warisan budaya Islam. Berkat kegigihannya, ia menjadi pemandu wisata bersertifikat untuk Saudi Commission for Tourism and National Heritage (SCTH).

"Saya juga meminta agar komisi SCTH untuk memperbolehkan lebih banyak lagi perempuan menjadi pemandu wisata. Jumlah turis semakin meningkat, dan musim berkunjung ke negara ini tiap tahunnya terus ada," kata Khaja seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (20/3/2017).

Ia juga menambahkan, komisi harus merancang perjalanan wisata dengan baik dan berkesinambungan untuk memperlihatkan lebih banyak lagi sejarah dan bangunan ikonik Islam di kawasan.

"Madina kaya akan sejarah islam dan salah satu kota yang paling banyak dikunjungi di kerajaan ini. Ada banyak perempuan yang ingin mendapat akreditasi sebagai pemandu wisata. Komisi akan mendapat keuntungan jika mempekerjakan banyak pemandu perempuan," lanjutnya.

Khaja juga menambahkan ia telah bekerja di industri pendidikan selama 14 tahun sebelum akhirnya menjadi pemandu wisata.

"Saya lulusan Sastra Inggris tapi kesukaan saya adalah bekerja untuk warisan budaya kota ini," terangnya.

"Kepiawaian saya berbahasa Inggris membantu saya untuk mudah berinteraksi dengan turis dari berbagai negara. Baru-baru ini, saya telah mengatur perjalanan ke masjid-masjid suci. Perjalanan ini termasuk mengunjungi situs-situs bersejarah Islam lainnya," ujar Khaja.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya