Liputan6.com, Jakarta - Landasan ilmiah belitan ular piton hingga meninggalnya seorang pemuda di provinsi Sulawesi Barat paling menyedot perhatian pembaca Liputan6.com kanal Global pada Jumat (31/3/2017) pagi.
Hal lain bernuansa ilmiah terkait mati tertawa juga ikut menjadi perhatian pembaca. Walau terdengar ironis dan jarang, tertawa bisa menjurus kepada maut.
Baca Juga
Selain itu, kisah bagaimana memperoleh kekayaan dari orang lain menggelitik keingintahuan pembaca. Misalnya cara merebut kekayaan pria-pria kaya El Salvador untuk ditunggu warisannya sewaktu meninggal karena dibunuh.
Advertisement
Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:
Â
1. Mengapa Ular Piton Menelan Manusia? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Dunia dikejutkan dengan insiden ular piton yang menelan manusia dewasa berusia 25 tahun. Insiden ini terjadi di Provinsi Sulawesi Barat, Indonesia pada 26 Maret 2017.
Sangat mengejutkan hingga muncul banyak pertanyaan tentang insiden itu. Bagaimana bisa?
Pertama-tama, adalah sebuah fakta ilmiah bahwa ular piton dapat tumbuh sepanjang 7 meter. Hal ini merupakan fenomena wajar untuk jenis ular pelilit seperti piton.
Panjang ukuran tubuh berkorelasi dengan kekuatan daya lilitan seekor ular. Semakin panjang ukurannya, akan semakin kuat daya lilitan piton terhadap mangsanya.
Â
2. Kisah Nyata Orang yang Mati Karena Tertawa
Orang mengenal istilah 'mati ketawa' untuk hal-hal lucu yang bikin kita terpingkal-pingkal. Tentu saja analogi itu ironis, sebab tertawa adalah indikasi keriangan atau kebahagiaan.
Namun, nyatanya, manusia bisa saja mati sungguhan gara-gara tertawa. Meski peluangnya langka, kematian bisa terjadi ketika trauma otak menginduksi tawa patologis atau saat tertawa memicu hilangnya kesadaran atau sinkop (syncope).
Sinkop alias pingsan adalah kehilangan kesadaran yang terjadi secara mendadak dan dalam waktu yang singkat.
3. Terkuak, Modus 'Janda Hitam' Nikahi Pria Kaya untuk Dibunuh
Geng di El Salvador terkenal dengan kekejamannya. Mereka terlibat berbagai jenis kriminalitas. Mulai dari obat bius, pembunuhan, prostitusi, hingga penculikan.
Namun, tak ada yang lebih membingungkan bagi pihak aparat dari geng Mara Salvatrucha. Salah seorang eks anggotanya yang berhasil keluar dari cengkeraman kelompok itu menceritakan apa yang mereka perbuat.
Dikutip dari Associated Press, pada Rabu 29 Maret 2017, kepada jaksa El Salvador, perempuan itu mengatakan, kelompok Mara Salvatrucha menculiknya dan memaksanya menjadi "janda hitam" untuk dinikahkan dengan pria kaya.