Komunitas Muslim di Australia Bantu Korban Banjir Queensland

Sebanyak 50 anggota Komunitas Muslim Ahmadiyah Logan turut serta membantu para korban banjir akibat Topan Debbie di Queensland, Australia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 05 Apr 2017, 08:42 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2017, 08:42 WIB
Muslim Ahmadiyah bantu korban banjir di Queensland, Australia. (Twitter/Ahmadi Muslims Logan)
Muslim Ahmadiyah bantu korban banjir di Queensland, Australia. (Twitter/Ahmadi Muslims Logan)

Liputan6.com, Queensland - Komunitas Muslim di Logan, negara bagian Queensland, menawarkan bantuan untuk menolong tetangga sekitar mereka yang tergenang selama banjir.

Di antara 1.000 orang yang bergabung dengan kelompok 'Mud Army' Brisbane selatan adalah 50 anggota Komunitas Muslim Ahmadiyah Logan.

Usman Chaudhry, yang saat ini mengkoordinasikan proses pembersihan di Jalan Bayes Road, Logan, mengatakan mereka mulai memobilisasi para relawan pekan lalu.

"Kami mulai menghubungi orang-orang sejak Kamis [atau] Jumat setelah mendengar kemungkinan terjadinya banjir dan menurut berita banjir akan berlangsung buruk," jelas Usman seperti dikutip dari ABC Australia Plus, Rabu (5/4/2017).

Usman mengungkapkan, "Kami memastikan semua anggota komunitas kami aman ... dan kemudian kami mulai menolong tetangga kami."

Sekitar 250 rumah di Logan tergenang saat banjir menerjang pekan lalu di akibat Topan Debbie melanda Queensland, Australia.

Komunitas Muslim Ahmadiyah ini memiliki sebuah masjid di wilayah Stockleigh, dekat Jimboomba, tempat di mana kelompok relawan lainnya bekerja pada Selasa 4 April 2017.

Usman mengatakan, para relawan telah bekerja sejak banjir mulai surut pada akhir pekan. Beberapa rekannya bahkan pergi hingga Paddington di Brisbane untuk membantu membersihkan sampah akibat banjir bandang.

"Utamanya dengan beberapa orang tua -- mereka tak mau membuang barang-barang mereka, seperti peralatan dan foto cucu-cucu mereka dan sejenisnya. Itu semua benar-benar hilang dan sangat menyedihkan," cerita Usman.

Menurut Usman, warga merasa lega ketika para relawan tiba.

"Mereka mencuci barang mereka berulang kali dan Anda muncul ke sebuah tempat berisikan 20 orang. Untuk satu orang, sulit untuk membersihkan sisa banjir dari satu rumah. Jika Anda memiliki 20 orang, (itu) jauh lebih cepat," tuturnya.

Pada bersih-bersih Selasa 4 April 2017, para relawan Ahmadiyah meliputi sejumlah siswa yang menjalani masa liburan sekolah juga terlihat ikut serta.

"Jika Anda melihat anak-anak ini, mereka sedang liburan sekolah dan mereka bisa saja duduk di rumah bermain di iPad mereka, tapi mereka benar-benar bersemangat keluar dan membantu warga membersihkan rumah mereka," kata Usman.

"Ini semua tentang berbagi dengan masyarakat di mana Anda tinggal," imbuh Usman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya