Liputan6.com, Jakarta - Beberapa kisah dalam Masa Raya Paskah antara lain mencakup adanya dua kriminal yang juga dihukum salib, masing-masing di kiri dan kanan Yesus.
Selama penyaliban juga disebutkan peristiwa ketika seorang prajurit Romawi menusukkan tombak ke sisi tubuh Yesus yang sedang tergantung di kayu salib.
Kemudian, dituliskan juga tentang kuburan Yesus yang dikawal oleh tentara Kekaisaran Romawi pada masa itu.
Advertisement
Baca Juga
Namun demikian, seperti disarikan dari Listverse.com pada Jumat (14/4/2017), Alkitab tidak selalu memberikan nama-nama orang yang dikisahkan di dalamnya.
Biasanya hanya dijelaskan latar belakang maupun kejadian yang melibatkan orang-orang itu, tapi bukan nama sesungguhnya.
Beberapa orang yang tidak disebutkan namanya itu memainkan peran penting dalam kisah-kisah Alkitab, sehingga sejumlah penulis Yahudi dan Kristen merasa perlu menyebutkan nama mereka.
Masalahnya, nama-nama yang disodorkan justru ditemukan dalam sumber-sumber lain di luar Alkitab sehingga informasinya dianggap tidak terlalu meyakinkan (apokripa).
Terkait dengan Jumat Agung dan Paskah, berikut ini adalah sosok-sosok yang namanya disebutkan dalam sejumlah sumber di luar Alkitab:
1. Dua Penjahat Disalib di Kiri dan Kanan
Dalam peristiwa penyaliban, Injil Matius melaporkan adanya dua perampok yang disalibkan di sisi kanan dan kiri Yesus. Dalam Injil Lukas bahkan dilaporkan pembicaraan antara Yesus dan dua perampok itu.
Seorang perampok yang dikenal sebagai pencuri yang bandel menantang Yesus, "Kalau benar-benar Kristus, bebaskan diri dan juga kami." Tapi, seorang pencuri lainnya sekedar meminta Yesus "untuk mengingat-ingat saya."
Nama-nama sosok itu tidak tertera dalam Alkitab. Tapi, beberapa sumber di luar Alkitab memberikan beberapa versi berbeda tentang nama-nama yang dimaksud.
Suatu teks apokripa yang dikenal sebagai Injil Nikodemus menyebutnya sebagai Gestas dan Dysmas. Sementara itu Injil Latin Kuno menyebutnya Zoatham dan Camma.
Injil Masa Kecil (Gospel of Infancy) berbahasa Arab--yang juga bersifat apokripa--memberikan informasi tambahan tentang kehidupan dua perampok itu.
Ketika Yusuf, Maria,dan Yesus (masih bayi) melarikan diri di padang pasir pada waktu malam, mereka bertemu dengan dua perampok. Perampok yang jahat tidak mau membiarkan rombongan itu pergi.
Sementara itu, perampok yang baik memberikan uang 40 drachma dan ikat pinggangnya sendiri agar rombongan itu boleh pergi. Saat itu, Yesus menerawangkan nasib serta menyebut nama mereka.
"Tiga puluh tahun, Ibu, dan kaum Yahudi akan menyalibkan saya di Yerusalem, dan dua perampok itu akan digantung pada salib bersama dengan saya. Titus (perampok yang baik) di sisi kanan dan Dumachus (perampok yang jahat) di sisi kiri, dan setelah hari itu Titus akan pergi bersama saya ke surga."
Advertisement
2. Prajurit Penikam Sisi Tubuh Yesus
Dalam Injil Yohanes 19, ketika para prajurit Romawi berusaha mematahkan kaki-kaki Yesus yang sedang tergantung di salib, mereka melihat Yesus sudah wafat.
Seorang prajurit menusuk sisi tubuh Yesus, tapi nama prajurit itu tidak disebutkan dalam Alkitab.
Teks apokripa Kisah Pilatus menyebutkan bahwa nama prajurit itu ialah Longinus. Tombak yang dipakainya disebut dengan Tombak Suci.
Yang menarik, tradisi Kristen menyebutkan bahwa Tombak Suci itu ditemukan dalam Perang Salib Pertama di Suriah pada Juni 1098.
Kisah tentang peninggalan itu membingungkan, karena ada banyak peninggalan sekarang ini yang disebut-sebut sebagai Tombak Suci, salah satunya adalah yang disimpan di Basilika Santo Petrus, Roma.
3. Prajurit Penjaga Makam Yesus
Dalam Injil Matius 27:65, Pilatus setuju menugaskan sekelompok parjurit untuk mengawal makam Yesus guna memastikan tidak ada yang mencuri jasad Yesus. Nama para pengawal itu tidak disebutkan dalam Injil Matius.
Teks apokripa Injil Petrus yang bertarikh hingga Abad ke-2 SM, tidak menyebutkan semua nama prajurit yang bertugas tapi menyebutkan bahwa para pengawal itu berada di bawah seorang centurion Romawi bernama Petronius.
Tulisan dalam “Buku Lebah” memberikan dua versi jumlah pengawal yang menjaga makam Yesus. Dalam bab 44 disebutkan ada 5 pengawal yang namanya adalah Issachar, Gad, Matthias, Barnabas, dan Simon.
Tapi, dalam bab berikutnya, teks Buku Lebah memberikan versi lain, demikian, "Orang-orang lain mengatakan ada 15 orang, 3 centurion, dan terdiri dari para prajurit Romawi dan Yahudi."
Sebagai catatan, kitab Buku Lebah adalah kompilasi teologis bersejarah yang berisi beberapa legenda Alkitabiah. Buku itu ditulis oleh Solomon Akhlat, seorang Uskup beraliran Nestor di Bassora (sekarang Basra), Suriah, pada sekitar 1222. Buku itu tertulis dalam bahasa Siriak. Disebut Buku Lebah karena dianggap mengumpulkan intisari dari kitab-kitab teologis lain.
Advertisement