Liputan6.com, Jakarta - Kisah wanita pejuang asal Tanzania menyamar menjadi pria agar bisa mencari nafkah paling menarik perhatian pembaca Liputan6.com pembaca Global pada Selasa (16/5/2017) pagi.
Selain itu, misteri makhluk raksasa yang terdampar di pantai Maluku juga mengundang penasaran. Namun demikian, penjelasan seorang ahli mungkin bisa menjawab pertanyaan dalam benak pembaca.
Baca Juga
Dukungan warga Indonesia di luar negeri terhadap mantan gubernur DKI masih terus terdengar. Kali ini, pembaca mengikuti kabar dukungan yang rencananya digelar di New York.
Advertisement
Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:
Â
1. Demi Permata, Perempuan Ini Rela 10 Tahun Menyamar Jadi Pria
Mimpi Pili Hussein untuk menambang batu berharga yang disebut-sebut lebih bernilai dibanding berlian sempat terhalang oleh takdirnya: terlahir sebagai perempuan.
Namun ia tidak menyerah, dengan berpakaian seperti laki-laki ia mengelabui banyak mata selama hampir satu dekade.
Pili tumbuh di sebuah keluarga besar di Tanzania. Ayahnya merupakan pemilik peternakan besar yang punya enam istri dan 38 anak.
Meski tumbuh dalam perawatan yang baik, namun tetap saja perempuan itu merasa kurang mendapat kasih sayang.
2. Monster Misterius Terdampar di Maluku, Ini Kata Ilmuwan Dunia
Di tengah kegelapan, Asrul Tuanakota awalnya mengira, onggokan besar yang terdampar di pantai Pulau Seram, Maluku adalah sebuah kapal. Namun, laut yang memerah oleh darah berbau anyir mematahkan anggapan pria 37 tahun itu.
Ternyata, yang terdampar adalah bangkai sesosok hewan raksasa. Makhluk sepanjang 49 kaki atau 15 meter, dan berat sekitar 35 ton, tersebut diduga sebagai cumi-cumi yang mati tiga hari sebelum ditemukan.
Spekulasi pun mengemuka terkait apa gerangan hewan tersebut. Penduduk sempat mengiranya sebagai cumi-cumi raksasa.
Â
3. Aksi Dukung Ahok di New York Targetkan 1.000 Peserta
Sejumlah warga Indonesia di New York berencana menggelar aksi untuk mendukung Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang kerap disapa Ahok ini divonis dua tahun penjara atas kasus penistaan agama.
Menurut salah satu peserta aksi, Imanuelly, jadwal acara dukungan terhadap Ahok sempat mundur. Jika tadinya dijadwalkan pada Sabtu 13 Mei 2017, akan dipindahkan pada 20 atau 21 Mei 2017.
"Ada tapi aksi diundur tanggal 20 (kemungkinan besar) atau 21, kepastian disampaikan pada Rabu atau Kamis," sebut Imanuelly kepada Liputan6.com.
Tidak diketahui pasti alasan pengunduran aksi tersebut. Namun, Imanuelly berharap dukungan terhadap Ahok ini bisa dihadiri ribuan warga Indonesia di New York.