Liputan6.com, Maluku - Di tengah kegelapan, Asrul Tuanakota awalnya mengira, onggokan besar yang terdampar di pantai Pulau Seram, Maluku adalah sebuah kapal. Namun, laut yang memerah oleh darah berbau anyir mematahkan anggapan pria 37 tahun itu.
Baca Juga
Advertisement
Ternyata, yang terdampar adalah bangkai sesosok hewan raksasa. Makhluk sepanjang 49 kaki atau 15 meter, dan berat sekitar 35 ton, tersebut diduga sebagai cumi-cumi yang mati tiga hari sebelum ditemukan.
Spekulasi pun mengemuka terkait apa gerangan hewan tersebut. Penduduk sempat mengiranya sebagai cumi-cumi raksasa.
Sementara sejumlah ahli kelautan yang mendatangi lokasi menduganya sebagai cumi raksasa atau paus sperma. Namun, belum ada kata sepakat soal itu.
Jika benar hewan itu adalah cumi-cumi, makhluk yang ditemukan di Maluku itu akan menjadi spesimen yang sangat besar.
Cumi-cumi memang bisa tumbuh besar, setidaknya ukurannya mencapai 33 kaki atau sekitar 10 meter saat dewasa. Mereka juga dikenal sebagai invertebrata terbesar di dunia.
Makhluk yang memiliki delapan tentakel itu jarang terlihat dalam kondisi hidup. Informasi yang diketahui para ilmuwan terkait cumi-cumi raksasa berasal dari bangkai yang ditemukan telah terdampar di pantai.
Cumi-cumi raksasa (giant squid) dan sepupunya, cumi-cumi kolosal (colossal squid), terkenal memiliki ukuran mata paling besar di Kingdom Animalia (Animal Kingdom), dengan diameter sekitar 10 inci atau 25 cm, yang membantu penglihatan mereka menembus kegelapan di laut dalam.
Ciri-ciri kedua cumi-cumi berbadan besar itu adalah memiliki delapan lengan dan dua tentakel seperti cambuk yang mereka gunakan untuk memasukkan mangsa -- termasuk udang, ikan, dan cumi-cumi ke dalam mulut mereka yang bentuknya mirip paruh.
Beberapa pihak menduga, hewan besar itu juga menyerang dan memangsa ikan paus kecil.
Apakah ciri-ciri makhluk misterius di Maluku sama dengan cumi-cumi raksasa?
Sejumlah ahli kelautan punya beragam pendapat. Kebanyakan meragukannya.
"Cumi-cumi raksasa adalah binatang invertebrata. Namun (pada gambar makhluk yang terdampar) nyata-nyata terlihat belulang, jadi saya lebih nyaman menyebutnya sebagai jenis paus rorqual," kata Direktur Eksekutif Whale and Dolphin Conservation Executive, Regina Asmutis-Silvia seperti dikutip dari situs Tech Times, Sabtu (13/5/2017).
Ia menambahkan, dari foto bisa terlihat jelas, rahang, tengkorak, yang menjadi ciri makhluk vertebrata atau bertulang belakang.
"Spesies paus baleen (dari keluaarga Balaenidae) tertentu memiliki 'alur ventral', dari dagu ke pusar mereka, itu adalah jaringan peregangan yang mengembang saat mereka makan."
Secara terpisah, Manajer Program Cetacean Strandings Investigation Inggris, Rob Deaville juga menduga, bangkai tersebut adalah paus baleen yang menunjukkan ciri berbeda dari makhluk lainnya, terutama cumi-cumi.
Paus Baleen juga memiliki ciri berupa dua lubang (blow hole) yang bisa dilihat di atas kepala mereka.
Sementara, Edith Widder dari Ocean Research & Conservation Association mengaku, sulit untuk menentukan apa gerangan makhluk tersebut hanya berdasarkan foto semata.
Namun, tambah dia, beberapa foto menunjukkan apa yang tampak seperti pelat (piringan) baleen.
Baleen terbuat dari keratin, protein yang sama ditemukan di rambut dan kuku manusia.
Paus Baleen, seperti paus bungkuk, memiliki sekitar 600 lempeng baleen di rahang atas mereka yang bekerja seperti saringan saat mereka makan.
Rambut yang ada di pelat baleen bertugas menyaring makanan dan membuang air laut -- sama seperti manusia, paus jenis ini juga tak bisa minum air asin.
Ilmuwan lain, Lee Kong Chian dari Natural History Museum mengatakan, bangkai tersebut merujuk pada ciri-ciri paus baleen.
"Berdasarkan foto dan gambar, makhluk tersebut telah terdekomposisi parah sehingga tak memungkinkan untuk menentukan apakah itu adalah paus bungkuk (humpback whale) atau bukan," kata Chua, seperti dikutip dari GMA News.
Setelah mati, makhluk laut raksasa biasanya mengambang di air, sebelum dikoyak oleh kawanan hiu atau hewan karnivora lain.
Hasil uji laboratorium diharapkan bisa mengonfirmasi spesies makhluk misterius tersebut.
Jadi Sorotan Dunia
Temuan bangkai makhluk raksasa di Maluku kian menegaskan bahwa dalamnya lautan ternyata menyimpan banyak misteri yang belum diungkap manusia.
Salah satunya, monster-monster yang diyakini menghuni laut dalam, misalnya Kraken.
Kraken adalah monster laut berbentuk cumi-cumi yang sanggup menelan kapal besar atau ikan paus hanya dalam sekali membuka mulut.
Legenda Kraken hidup selama ribuan tahun. Meski terdengar fiksi, Kraken muncul dalam buku sejarah alam Norwegia, 'Natural History of Norway' terbitan tahun 1752 yang dikarang Uskup Borgen, Erik Pontoppidan.
Maka dari itulah, temuan sejumlah bangkai hewan laut raksasa menarik perhatian banyak orang di dunia, termasuk yang baru-baru ini terdampar di Maluku.
Kabar itu langsung mendunia, diberitakan media-media internasional. Melalui artikel bertajuk "Giant sea creature washes up on Indonesia’s Serum Island", News.com.au mengawali laporannya dengan menyebutkan sebuah makhluk tak teridentifikasi terdampar di Provinsi Maluku. Bangkai hewan raksasa tersebut ditemukan di Pantai Hulung di bagian barat Pulau Seram oleh seorang warga lokal.
"Dalam kegelapan, Asrul Tuanakota (37) awalnya mengira gumpalan daging besar tersebut merupakan sebuah kapal yang terdampar," tulis News.com.au mengutip pemberitaan sebuah media di Indonesia, Jumat (12/5/2017).
Para nelayan di Desa Lha yakin bahwa bangkai tersebut adalah cumi-cumi raksasa. Sementara otoritas setempat memastikan bahwa itu adalah jenis paus sperma yang telah membusuk.
Warga setempat dikabarkan meminta bantuan pemerintah untuk menangani bangkai tersebut, mengingat bau menyengat yang ditimbulkan. Sebelumnya, sekelompok ilmuwan kelautan telah mengambil sampel bangkai tersebut demi kepentingan identifikasi.
Peristiwa terdamparnya bangkai paus raksasa ini juga dimuat 9news.com.au. Dengan artikel berjudul "Wasting remains of 'giant sea creature' washes up on Indonesian shores", media ini menuliskan kisah serupa.
"Asrul Tuanakota, seorang warga lokal di Pulau Seram di Provinsi Maluku, menemukan bangkai sepanjang 15 meter," tulis media tersebut.
Media The Washington Post tak ketinggalan memberitakan bangkai paus raksasa ini. Dengan judul "Massive sea creature washes up on Indonesian beach", mereka menyebut bangkai raksasa terdampar di sebuah pantai di Provinsi Maluku membingungkan penduduk setempat dan pihak berwenang tengah mencoba mengidentifikasinya.
Advertisement