Rasputin, Lvova, dan Juna, 3 Paranormal Andalan Pemimpin Rusia

Berikut 3 ahli paranormal andalan sejumlah pemimpin Rusia.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 23 Jun 2017, 09:12 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2017, 09:12 WIB
Grigori Rasputin (depan duduk berjanggut) (Wikimedia Commons)
Grigori Rasputin (depan duduk berjanggut) (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Moskow - Sejak dulu, orang dengan kekuatan supernatural atau pakar di bidang paranormal, baik protagonis maupun antagonis, dianggap sebagai sumber ilmu dan kekuatan yang hebat.

Pada zaman raja-raja di Jawa misalnya, kita mengenal Mpu Gandring. Atau di masa para Sunan, diriwayatkan kisah tentang Syekh Siti Jenar.

Sama seperti di Indonesia, negara di belahan dunia lain, seperti Rusia, turut menunjukkan kisah individu yang diyakini sebagai ahli paranormal.

Orang-orang seperti itu dianggap memiliki keahlian spiritual, jago meramal, atau mampu memiliki kekuatan magis. Dan tak jarang, pada sejumlah kasus, kekuatan seperti itu dianggap sangat berharga oleh para penguasa Negeri Beruang Merah.

Berikut, 3 ahli paranormal andalan pemimpin Rusia, seperti yang dirangkum oleh Liputan6.com dari RBTH, Kamis (22/6/2017).

 Saksikan juga video berikut ini

1. Rasputin, 'Peramal' Runtuhnya Tsar Rusia

Grigori Rasputin (Wikimedia Commons)

Grigori Rasputin adalah salah satu tokoh paling kontroversial di sejarah Rusia. Hingga kini, kisahnya masih menimbulkan misteri.

Lahir dari sebuah keluarga petani di Siberia pada 1869, Rasputin hanya mengenyam sedikit pendidikan. Bahkan dikabarkan bahwa ia tidak bisa baca tulis.

Kemudian Rasputin muda memutuskan untuk berkelana, berziarah ke sejumlah tempat peribadatan.

Setelah bertahun-tahun berziarah, ia tiba di Saint Petersburg Rusia pada 1903 dan langsung menjadi populer di antara para aristokrat yang terobsesi dengan hal-hal mistis dan praktik gaib.

Seiring waktu, Rasputin akrab dengan keluarga kerajaan dan dekat dengan Tsar Rusia Nikolay II.

Hubungan itu semakin erat setelah Rasputin dipercaya berhasil menyembuhkan putra mahkota semata wayang Tsar Nikolay II yang bernama Aleksey.

Setelah semakin akrab, akhirnya sang Tsar mulai berkonsultasi dengan Rasputin dalam membuat kebijakan pemerintahan. Bahkan, Rasputin sempat mencoba meyakinkan Nikolay II untuk menghindari perang dengan Jerman, namun ia gagal.

Perang dengan Jerman, yang dikenal dengan Perang Dunia I dimulai pada 1914. Peristiwa itu berubah menjadi malapetaka dengan menelan empat juta korban orang Rusia.

Selain itu, Rasputin juga meramalkan kepada Tsar Nikolay II bahwa kekaisarannya akan segera runtuh dalam waktu dekat.

“Tsar Rusia, Anda akan dibunuh oleh orang Rusia dan orang-orang itu akan dikutuk dan menjadi senjata iblis yang membunuh satu sama lain di mana-mana,” tulis Rasputin. “Tiga kali dalam 25 tahun mereka akan menghancurkan orang Rusia, kepercayaan Ortodoks, dan tanah Rusia."

Prediksi itu benar. Pada 30 Desember 1916, Rasputin dibunuh oleh anggota-anggota lingkaran dalam sang Tsar. Tidak lama setelah pembunuhannya, Kekaisaran Rusia menyaksikan revolusi, yang melahirkan Uni Soviet.

 

2. Lvova, Dukun Pribadi Joseph Stalin

Natalia Lvova (Arsip RBTH)

Di masa jayanya, Joseph Stalin dikenal sebagai pria yang memiliki banyak perempuan dekat dalam kehidupannya. Namun, hanya satu dari mereka yang sangat dekat dengan pria yang dijuluki 'pemimpin bertangan besi' itu.

Ia adalah Natalia Lvova, anak seorang peramal terkenal dari St. Petersburg. Lvova dipanggil ke Moskow pada 1930 oleh Stalin langsung. Sang pemimpin Soviet dikabarkan percaya dengan kekuatan supernatural dan merasa bahwa peramal atau dukun dapat memberikannya keuntungan dalam upaya politiknya.

Menurut Igor Obolensky, seorang autobiografer yang menulis riwayat Stalin berjudul 'The Memoirs of Stalin's Mother', perempuan kelahiran St. Petersburg itu diyakini Stalin mampu melindunginya dari pengaruh negatif dan musuh politik.

Salah satu anjuran sang dukun agar Stalin terlindung dari nuansa negatif adalah, menyarankannya untuk tidak difoto dan menyebarkan tanggal lahir aslinya. Ada rumor yang mengatakan bahwa mayoritas foto Stalin sebenarnya adalah foto kembarannya.

Menurut rumor lain, satu-satunya foto asli Stalin adalah yang menunjukkan ia sedang setengah berbalik dengan mata yang tertutup, dan dengan pipa tembakau --yang juga dianggap sebagai jimat magis pemberian Lvova-- di mulutnya.

Ada juga kemungkinan bahwa Lvova menyarankan Stalin untuk mengubah susunan staf, yang sering terlihat tidak wajar, namun ternyata tepat. Hingga hari ini hanya ada sedikit detail mengenai kehidupan Lvova.

 

3. Juna, Paranormal Pemimpin Rusia Lintas Generasi

Eugenia 'Juna' Davitashvili (atas) (RIA Novosti)

Eugenia Davitashvili, yang lebih dikenal dengan nama Juna, adalah seorang faith healer (penyembuh spiritual) Rusia yang telah menyembuhkan banyak tokoh ternama di Rusia hingga luar negeri.

Juna pertama kali 'ditemukan' oleh mantan pemimpin Uni Soviet Leonid Brezhnev. Pemimpin USSR itu membawa Juna ke sejumlah perjalanan kenegaraan, seperti ke Tbilisi, Georgia, dan Moskow.

Perempuan itu, kabarnya, diberi keistimewaan untuk tinggal di dekat Kremlin.

Juna menggunakan bioenergi untuk keperluan medis dan dikabarkan telah berkali-kali menyelamatkan Brezhnev dari kematian. Brezhnev kemudian meninggal beberapa bulan setelah Juna berhenti menjadi penyembuh pribadinya.

Sejumlah peneliti bahkan sempat mengkaji secara ilmiah kemampuan supernatural Juna. Ilmuwan menemukan bahwa Juna mampu menyembuhkan tubuh di level molekuler dan memperbaiki karakteristik sel darah.

Perempuan itu juga menjadi 'penyembuh' beragam pejabat tinggi dan tokoh Rusia, seperti Mikhail Gorbachev dan Boris Yeltsin.

Dalam sebuah wawancara tahun 2012, Juna mengakui bahwa ia memilikin hubungan yang baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev.

Ia bahkan dikabarkan sempat diminta mengobati mantan Presiden Ukraina Viktor Yuschenko.

Sang 'penyembuh' juga ternyata pakar di bidang nujum. Juna memprediksi bencana Chernobyl pada 1986, kudeta Agustus 1991, dan perpecahan Uni Soviet.

Pada 2015, pakar paranormal ternama itu menghembuskan napas terakhrinya. Jelang meninggal, ia angat optimis terhadap masa depan Rusia. Menurutnya, sanksi Barat dan krisis Ukraina bukanlah masalah besar untuk Rusia.

Akan tetapi, ia sempat mengatakan bahwa jika krisis Ukraina terjadi berlarut-larut, hal itu dapat memicu konflik berskala global.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya