Ibu Ini Campurkan Obat Darah Tinggi ke Susu untuk Bayinya

Sachika Tabata, wanita asal Jepang terpaksa digiring ke kantor polisi usai membunuh bayinya dengan obat tekanan darah tinggi.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Jul 2017, 09:36 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2017, 09:36 WIB
Ilustrasi Bayi
Ilustrasi Bayi.

 

Liputan6.com, Tokyo - Seorang ibu di Jepang menghadapi tuduhan serius. Ia disangka membunuh anaknya sendiri yang masih berusia dua bulan.

Dikutip dari laman Japan Today, Kamis (6/7/2017), kepolisian kota Tokyo menangkap seorang wanita berusia 23 tahun karena dicurigai membunuh bayi perempuannya yang baru berusia dua bulan.

Menurut polisi, wanita yang diketahui bernama Sachika Tabata ditangkap pada Selasa 4 Juli 2017.

Tabata diduga menambahkan obat tekanan darah tinggi ke dalam botol susu sang anak yang meninggal dunia pada Desember 2016.

Salah satu media lokal melaporkan bahwa perbuatan keji itu dilakukan di rumah keluarga pelaku di wilayah Meguro Ward.

Bayi mungil itu memang terlahir kurang sehat dan sempat dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu setelah kelahirannya.

Kasus pembunuhan tersebut terungkap setelah pihak kepolisian melakukan otopsi dan melihat ada hal aneh di tubuh Shion -- nama korban.

Aparat juga menemukan jejak obat aneh yang terdapat di rumah Tabata.

Polisi curiga kematian Shion disebabkan oleh sebuah pil yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan diabetes. Tabata yang merupakan sang ibu dicurigai memasukkan pil tersebut untuk membunuh anaknya sendiri.

Hingga kini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut dan menunggu keterangan yang akan diberikan oleh Tabata.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya