Efek Donald Trump, Prancis Larang Mobil Berbahan Bakar Fosil 2040

Pasca-kebijakan Donald Trump, Prancis berencana melarang penjualan kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel pada 2040.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Jul 2017, 12:45 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2017, 12:45 WIB
Ilustrasi mobil listrik. (AP)
Ilustrasi mobil listrik. (AP)

Liputan6.com, Paris - Prancis berencana melarang penjualan mobil yang menggunakan bensin atau solar pada 2040. Menteri ekologi negara tersebut menyebutnya sebagai "revolusi".

Seperti diberitakan BBC, Jumat (7/7/2017), Nicolas Hulot mengumumkan rencana larangan kendaraan bahan bakar fosil sebagai bagian dari komitmen baru untuk Kesepakatan Iklim Paris. Dia mengatakan, Prancis berencana menerapkan karbon netral pada 2050.

Sejauh ini mobil hibrida menguasai sekitar 3,5 persen pasar Prancis, sementara kendaraan listrik murni hanya 1,2 persen.

Hulot yang merupakan veteran aktivis lingkungan, ditunjuk oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Macron secara terbuka mengkritik kebijakan lingkungan Amerika Serikat, mendesak Donald Trump untuk "membuat planet Bumi lebih baik lagi".

Keputusan Presiden Trump untuk menarik diri dari kesepakatan iklim Paris pada Juni lalu, secara eksplisit disebut sebagai faktor pemicu rencana kebijakan baru Prancis.

"Prancis memutuskan untuk menjadi netral karbon pada 2050 setelah keputusan AS hengkang dari kesepakatan iklim Paris," kata Hulot. Ia menambahkan, pemerintah harus melakukan investasi untuk memenuhi target tersebut.

Dengan aturan baru itu, Hulot menuturkan, rumah tangga yang lebih miskin akan menerima bantuan keuangan untuk mengganti kendaraan yang lebih tua dan lebih berpolusi dengan yang lebih bersih.

Awal pekan ini, produsen mobil Volvo mengatakan, mobil barunya, setidaknya sebagian, memiliki fitur daya listrik mulai 2019.

Hulot mengatakan, dia yakin produsen mobil Prancis -- termasuk Peugeot, Citroen dan Renault -- akan menghadapi tantangan untuk mengikuti kebijakan tersebut.

Saat ini kendaraan listrik "Zoe" besutan Renault adalah salah satu yang paling populer di Eropa.

Kendati demikian, kendaraan bahan bakar fosil tradisional merambah sekitar 95 persen di pasar Eropa.

Target Lain Prancis

Selain meniadakan kendaraan berbahan bakar bensin dan solar, target lain yang ditetapkan dalam rencana lingkungan Prancis termasuk mengakhiri pembangkit listrik tenaga batubara pada 2022, mengurangi tenaga nuklir menjadi 50% dari total output 2025. Selain itu juga untuk mengakhiri penerbitan lisensi eksplorasi minyak dan gas baru.

Beberapa kota di Prancis tengah berupaya mengurangi tingkat polusi udara yang tinggi, termasuk Paris -- di mana polusi memucak selama beberapa hari di bulan Maret.

Paris telah menerapkan berbagai langkah untuk mengurangi penggunaan mobil, namun polusi udara masih menjadi masalah di daerah pegunungan yang indah.

Bulan lalu, seorang wanita menggugat negara ke pengadilan Prancis yang dinilai gagal melindungi kesehatannya dari dampak polusi udara di Paris.

Sementara itu, Norwegia yang merupakan pelopor dalam penggunaan mobil listrik di Eropa, berencana pindah secara keseluruhan ke kendaraan listrik pada 2025.

Baik Jerman dan India telah mengusulkan langkah serupa dengan target realisasi pada 2030.

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya