208 WNI Manfaatkan Kuota Haji Lowong di Korea Selatan

Jumlah WNI di Korsel yang ingin naik haji terus meningkat. Tahun ini terdapat 208 jemaah asal Indonesia yang berangkat dari Negeri Ginseng.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 22 Agu 2017, 16:04 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2017, 16:04 WIB
Ratusan WNI di Korsel Tunaikan Ibadah Haji
Ratusan WNI di Korsel Tunaikan Ibadah Haji (KBRI Seoul)

Liputan6.com, Seoul - Ketika sebagian besar masyarakat di Indonesia menunggu lebih dari 10 tahun untuk bisa naik haji, TKI di Korea Selatan justru dapat melakukannya setiap saat.

Sebanyak 208 TKI di Negeri Ginseng dilaporkan berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun ini.

Dilepas Dubes Umar Hadi di Masjid Jami Itaewon, Seoul, para TKI yang akan beribadah ke Tanah Suci tampak antusias. Bagi para TKI di Korsel, menunaikan ibadah haji, layaknya "melancong" ke negeri lain saja, ringan tidak banyak beban. Pasalnya, TKI di sana relatif berkantong tebal dan kuota haji masih terbuka lebar-lebar.

Kepada para jemaah haji ini, Dubes Umar berpesan tiga hal. Pertama, luruskan niat untuk senantiasa beryukur atas nikmat Tuhan. Sebab, warga Indonesia di Korsel mendapatkan limpahan rahmat berupa kemudahan ibadah haji yang luar biasa.

"Teman-teman alhamdulillah diberi kemudahan mendapatkan rezeki, tidak perlu antre dan masih berbadan kuat karena masih muda," kata Umar dalam keterangan pers KBRI Seoul yang diterima Liputan6.com pada Selasa (22/8/2017).

Kedua, diingatkan, walaupun berangkat dari Korsel, mereka tetap warga Indonesia. Untuk itu, sikap ramah dan saling tolong-menolong harus dikedepankan.

"Terakhir, ketika pulang semoga jadi haji mabrur. Meningkat keikhlasannya, bertambah amal kebajikannya, serta mendoakan yang lain bisa mengikuti jejaknya datang ke Baitullah," katanya.

Untuk berangkat haji, seorang TKI di Korsel harus merogoh kantong 4.500.000 won atau setara dengan Rp 50 juta. Di Mekah, mereka akan mendapatkan akomodasi di hotel bintang lima yang berjarak satu kilometer dari Kakbah dan hotel bintang tiga di Madinah yang jauhnya 500 meter dari Masjid Nabawi.

Beberapa hari sebelum berangkat, para calon haji dari TKI itu rata-rata melakukan syukuran seperti halnya di Indonesia.

"Saya mohon maaf atas semua kesalahan. Saya serahkan semua jiwa dan raga saya kepada Sang Pemilik. Kalaupun saya tidak pulang, maka semua harta, saya hibahkan bagi yatim piatu," ujar Saifullah, seorang TKI yang sudah berada di Korsel selama dua tahun.

Minister Counsellor Diplomasi Publik KBRI Seoul M Aji Surya mengatakan, peminat naik haji dari kalangan TKI di Korsel tiap tahun meningkat cukup pesat. Dibanding tahun lalu, jemaah calon haji tahun ini naik 20-an persen.

Umat Islam di Korea sampai saat ini berjumlah 35.000 orang. Sementara, sebagian besar masyarakat di sana tidak beragama. Adapun sisanya beragama Buddha dan Kristen.

Kuota haji di Korea Selatan sebagian besar justru dipakai oleh muslim warga negara asing yang bermukim atau punya izin tinggal di sana, termasuk warga negara Indonesia.

"Saya tengarai, mereka sadar bahwa menunaikan ibadah haji dari Indonesia makin sulit, baik dari sisi dana ataupun waktu tunggu yang makin lama. Karenanya, mereka memanfaatkan betul berbagai kemudahan selama di Korea Selatan," kata Surya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya