Liputan6.com, Jakarta - Fenomena hujan misterius yang mengguyur sebuah rumah di Tebet, Jakarta Selatan, ternyata pernah disebut-sebut terjadi di Afrika. Pada Kamis (31/8/2017) pagi, para pembaca Liputan6.com kanal Global paling penasaran dengan kesamaan tersebut.Â
Kepanikan warga Jepang ketika melihat peluncuran roket oleh Korea Utara juga menjadi perhatian pembaca, apalagi karena alarm peringatan sampai dibunyikan.
Baca Juga
Masih terkait dengan Korea Utara, pemerintah Rusia memerintahkan warga di kawasan perbatasan Rusia-Korea Utara untuk segera mengungsi. Ada apa gerangan?
Advertisement
Berikut adalah Top3 Global selengkapnya:
Â
1. Hujan Misterius di Tebet Mirip Kejadian Aneh di Afrika Ini
Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan berita hujan misterius mengguyur sebuah rumah di Jalan Tebet Barat Dalam 1, Nomor 18, Jakarta Selatan, pukul 17.30 WIB, Sabtu, 26 Agustus 2017.
Sang pemilik rumah, Ahmad Muzakkir (40), tidak menyadari kalau hanya rumahnya yang diguyur hujan.
Saat itu, dia tengah main catur dan banyak anak yang bermain di depan rumahnya. Kemudian anak-anak itu berteriak, "Hujan!!"
Ternyata hujan turun ke separuh rumahnya dan separuh lagi turun di jalan.
2. Ekspresi Panik Warga Jepang Kala Rudal Korut Melintas di Langit
Tepat pukul 06.02, serentak ponsel di 12 prefektur termasuk di Tokyo dan Hokkaido, Jepang berbunyi. Suara alarm khas yang dikirim pemerintah Matahari Terbit 'J-Alert' terdengar.
Isinya bukan gempa seperti biasa mereka terima, melainkan pemberitahuan misil.
Sebuah misil balitik ditembakkan pada pukul 05.58 waktu Korea Utara pada Selasa 29 Agustus 2017. Rudal itu melintasi langit Jepang dan jatuh di perairan 1.180 km dari timur Tanjung Erimo.
3. Warga Rusia di Perbatasan Korut Diperintahkan Pindah, Ada Apa?
Beberapa jam setelah Korea Utara meluncurkan rudal Hwasong-12 yang melewati Jepang dan mendarat di Samudra Pasifik, Rusia secara dramatis merelokasi 1.500 warganya yang tinggal di dekat perbatasan dengan Korut.
Aksi mendadak ini memerintahkan pejabat pertahanan sipil untuk memindahkan penduduk ke daerah aman di timur negara itu. Hal itu diungkapan oleh media pemerintah Rusia.
"Perintah verbal dikeluarkan untuk merelokasi 1.500 orang ke area yang aman," kata media sosial Mash yang masih terkait dengan kantor berita Life.ru yang memiliki hubungan dekat dengan layanan keamanan Rusia.