Badan Antariksa Rusia Bakal Ajak Turis ke Angkasa Luar, Tertarik?

Program untuk penerbangan angkasa luar ke stasiun ruang angkasa internasional (ISS) sudah bisa dipastikan untuk dua tahun mendatang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 10 Sep 2017, 08:24 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2017, 08:24 WIB
Bumi
Penampakan Bumi dilihat dari angkasa luar (apod.nasa.gov)

Liputan6.com, Moskow - Rusia merencanakan bakal mengirim wisatawan ke angkasa luar pada 2019 dan 2020 dan penjelajahan ke Mars pada 2030.

Dikutip dari laman RBTH Indonesia, Minggu (10/9/2017), para wisatawan ruang angkasa kemungkinan akan melakukan penerbangan orbital pada 2019 dan 2020. Hal itu diungkapkan oleh Igor Komarov, Direktur Perusahaan Ruang Angkasa Rusia Roskosmos.

"Program untuk penerbangan angkasa luar ke stasiun ruang angkasa internasional (ISS) sudah bisa dipastikan untuk dua tahun mendatang," ujar Igor.

"Kami sebenarnya tidak ada rencana untuk membawa wisatawan ke angkasa luar untuk sementara waktu. Namun, memang benar bahwa pariwisata antariksa ini pada dasarnya memungkinkan dan baru bisa dimulai antara tahun 2019 dan 2020," ujarnya.

Sebelumnya, Komarov mengatakan bahwa Roskosmos akan menciptakan sebuah merek gabungan bersama mitra asing, termasuk dengan AS, untuk mengatur pariwisata ruang angkasa.

Ia juga mengatakan, selain pariwisata antariksa, Rusia juga sedang membangun infrastruktur untuk penjelajahan ke planet lain bersama Amerika Serikat dengan roket super berat dari kosmodrom Vostochny.

Menurut dia, baik Rusia maupun AS tertarik untuk melakukan penjelajahan bersama ke Mars pada 2030.

"Kami bekerja sama dengan para mitra dalam berbagai bidang. Kami sedang membahas penjelajahan ke Bulan dan ke Mars. Diskusi yang dilakukan masing-masing negara masih berlangsung demi kemajuan proyek ini," kata perwakilan Roskomos.

Roskosmos berjanji untuk terus menginformasikan kepada masyarakat luas tentang rincian kesepakatan misi gabungan tersebut.

SpaceX Bakal Membawa Turis ke Angkasa Luar Menuju Bulan

Dua turis pencari petualangan mengincar angkasa luar untuk dijelajah. Oleh sebab itu, mereka telah membayar perusahaan roket SpaceX untuk menerbangkan mereka ke Bulan tahun depan.

Hal itu diumumkan oleh CEO SpaceX, Elon Musk. Ia mengatakan, turis tersebut telah membayar sejumlah uang deposit yang luar biasa besar. Keduanya pun harus melakukan serangkaian tes kesehatan dan memulai pelatihan.

"Seperti astronot Apollo sebelum mereka, dua orang ini akan bepergian ke angkasa luar membawa harapan dan mimpi untuk umat manusia dengan keinginan semangat mengeksplorasi," tulis Musk dalam blog SpaceX seperti dikutip dari The Guardian.

Untuk lepas landas, SpaceX akan menggunakan peluncuran di Cape Canaveral, Florida. Tempat yang sama di mana program Apollo bermula.

Perusahaan itu berharap bahwa itu bukan misi sekali saja, tapi akan ada misi-misi sejenis di masa depan. SpaceX mengatakan, ada banyak orang yang memiliki keinginan untuk melakukan perjalanan seperti itu.

"Tahun depan adalah tahun paling hebat karena akan membawa dua orang ke stasiun angkasa luar," kata Musk dalam pernyataan pers.

Musk mengatakan, perjalanan mendekati Bulan--tanpa mendarat--akan menghabiskan waktu sekitar satu minggu. Jaraknya sekitar 300 ribu hingga 400 ribu mil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya