Media Oposisi Rusia Ingin Mempersenjatai Wartawannya, Ada Apa?

Dmitry Peskov, Jubir Presiden Vladimir Putin, mengatakan ia tidak melihat kebutuhan mendesak untuk memberikan keamanan ekstra bagi wartawan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 27 Okt 2017, 11:04 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2017, 11:04 WIB
Ilustrasi Rusia
Ilustrasi Rusia (AP)

Liputan6.com, Moskow - Surat kabar pendukung oposisi Rusia, Novaya Gazeta, mengungkapkan bahwa pihaknya berencana untuk memberi pelatihan senjata sekaligus membekali wartawan mereka dengan senjata tak mematikan. Hal tersebut demi melindungi diri dari serangan yang mungkin terjadi.

Gagasan itu mencuat di tengah lonjakan kekerasan terhadap "para pembangkang" di Rusia. Dalam pekan ini saja, seorang jurnalis ditikam di bagian leher di kantor radio Ekho Moskvy yang berhaluan liberal.

"Jika negara tidak siap untuk melindungi kami, kami akan melindungi diri sendiri," ujar Sergei Sokolov dari surat kabar Novaya Gazeta seperti dikutip dari The Guardian pada Jumat (27/10/2017).

Ia menambahkan, "Ketika wartawan mendapati diri mereka tak berdaya berhadapan dengan hukum jalanan dan ketidakdisiplinan aparat penegak hukum, maka tidak ada jalan lain".

Sebelumnya, salah seorang editor di Novaya Gazeta, Dmitry Muratov mengatakan bahwa sejumlah karyawan di media tersebut akan menjalani pelatihan senjata dan membeli "senjata traumatis".

Penggunaan senjata api diatur ketat di Rusia. "Senjata traumatis" yang menggunakan peluru karet lazim digunakan untuk melindungi diri, namun juga dapat memicu kerusakan yang mematikan.

"Saya akan mempersenjatai jajaran redaksi. Kami juga akan membekali jurnalis dengan sarana keamanan lainnya. Kami pun akan membuat kesepakatan resmi dengan pihak Kementerian Dalam Negeri Rusia. Saya tidak punya pilihan lain," ungkap Muratov di kantor radio Ekho Moskvy.

Pavel Kanygin, responden khusus Novaya Gazeta mengatakan bahwa ia siap menggunakan senjata non-mematikan untuk membela diri. "Saya tidak melihat ini buruk dari sisi kami. Ini bentuk pertahanan," ujarnya kepada AFP.

Juru bicara Presiden Vladimir Putin pada Kamis waktu setempat menegaskan bahwa ia tidak melihat alasan untuk memberikan keamanan ekstra bagi awak media.

"Sayangnya, setiap dari kita menjadi sasaran dari orang gila," kata Dmitry Peskov seraya menambahkan bahwa Novaya Gazeta bebas menerapkan tindakan apa pun asalkan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Selama dua dekade terakhir, Novaya Gazeta telah "kehilangan" sejumlah jurnalisnya termasuk wartawan investigasi Anna politkovskaya. Ia ditembak di pintu masuk apartemennya di Moskow pada tahun 2006.

Wartawan Rusia Rentan Pembunuhan

Menjadi wartawan di Rusia adalah profesi yang mengerikan. Apalagi jika media tempat bekerjanya adalah oposisi. Profesi ini terkenal membawa maut semenjak 1990an. Namun, puncaknya adalah kematian  wartawan investigasi Anna politkovskaya yang ditembak di pintu masuk apartemennya di Moskow pada tahun 2006.

Laporan Lembaga Perlindungan Wartawan Internasional (Committee to Protect Journalists) melaporkan dari tahun 1993 hingga 2017, ada 58 wartawan Rusia tewas saat menjalankan pekerjaannya. 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya