Liputan6.com, New York - Jaksa penuntut untuk kasus serangan truk New York yang terjadi pada 31 Oktober 2017 menduga bahwa pelaku, Sayfullo Saipov, terinspirasi melakukan serangan setelah melihat video ISIS yang berisi konten kekerasan dengan menampilkan aksi pemenggalan dan penembakan.
Menurut laporan The Guardian, yang dikutip pada Kamis (2/11/2017) rincian dakwaan diajukan dalam tuntutan pidana yang diajukan pada hari Rabu oleh pengacara AS untuk bagian distrik New York Selatan.
Baca Juga
Jaksa mengatakan, Saipov telah merencanakan serangan untuk tanggal 31 Oktober karena ia tahu jalanan akan ramai pada saat Halloween. Serangan truk yang menewaskan 8 orang dan melukai 11 lainnya, merupakan aksi terorisme paling mematikan yang terjadi di kota New York sejak 9/11.
Advertisement
Menurut surat pengaduan jaksa penuntut, "Saipov terinspirasi melakukan serangan setelah melihat video ISIS yang terdapat di ponselnya."
"Dia sudah merencanakan serangan tersebut hampir setahun yang lalu, dan telah menyewa truk pada tanggal 22 Oktober untuk mulai berlatih mengendarainya," lanjut surat tersebut.
Penegak hukum menemukan dua ponsel dari truk dalam serangan teror New York tersebut, termasuk satu telepon yang memiliki sekitar 90 video propaganda ISIS. Video-video itu berisi konten seputar cuplikan pejuang militan ISIS yang menembak wajah seseorang, melakukan pemenggalan kepala, serta tutorial membuat alat peledak.
Dalam beberapa tahun terakhir, ISIS telah mengajak para pengikutnya secara online untuk melakukan aksi terror di negara asal masing-masing dengan menggunakan alat seperti kendaraan dan pisau. Negara-negara seperti Inggris, Perancis dan Jerman tercatat pernah menerima serangan teror dengan menggunakan kendaraan sejak pertengahan tahun 2016.
Site Intelligence Group selaku agen pemantau aksi militan melaporkan, ISIS sempat mempublikasi majalah online edisi November 2016, yang berisi ajakan pada para pengikutnya untuk menyewa kendaraan seperti truk dan mobil van untuk menyasar jalanan yang padat atau kerumunan besar orang di ruang terbuka.
Saipov juga pada awalnya sempat terpikir untuk mencantumkan bendera ISIS di bagian depan dan belakang truk sewaannya. Namun, hal itu urung ia lakukan, karena takut terlalu menarik perhatian banyak orang sebelum sempat melancarkan aksinya.
Siapa Sayfullo Saipov, Pelaku Serangan Truk New York?
Sayfullo Saipov merupakan imigran asal Uzbekistan berusia 29 tahun yang tiba di AS pada 2010. Saipov sempat tinggal di Ohio, Florida, dan terakhir di Paterson, New Jersey, bersama istri dan tiga anaknya.
Saipov sendiri memiliki green card yang mengizinkannya menjadi permanent residence atau penduduk tetap
Menurut sejumlah catatan, Saipov memiliki dua surat izin komersial di dua negara bagian. Hal tersebut memungkinkannya untuk mengemudi truk besar dan hidup berpindah-pindah di Florida, Ohio, dan New Jersey.
Dikutip dari Buzzfeed, nama Sayfulloh Saipov terdaftar sebagai agen untuk Sayf Motors Inc, perusahaan angkutan truk di Ohio, pada 18 Mei 2011. Pada 2013, ia mendaftarkan bisnis truk lain, Bright Auto LLC, yang masih aktif dan terdaftar di Departemen Perhubungan. Saipov juga pernah menjadi sopir Uber.
Saipov tercatat pernah beberapa kali berhadapan dengan pihak pengadilan karena melakukan sejumlah pelanggaran lalu lintas di sejumlah negara bagian.
Polisi sempat memberhentikannya di Tampa, Missouri, pada Oktober 2016. Ia juga pernah diberhentikan polisi karena kendaraan yang digunakannya tidak memenuhi kriteria layanan dan mengemudi dengan surat izin komersial. Selain itu, pada Maret 2015, ia juga diberhentikan karena melanggar lalu lintas.
Advertisement
Saipov di Mata Teman dan Tetangga
Menurut pengakuan dari beberapa teman dan tetangganya, Saipov adalah seorang yang terkenal ramah. Saipov sendiri pernah tinggal di sebuah kompleks apartemen di Cuyahoga Falls, Ohio.
Salah satu penghuni di sana, Steven Newman, mengatakan bahwa Saipov sering menyapa orang yang ditemuinya ketika berada di luar rumah.
"Ini menjadi hal yang sangat mengejutkan bagi semua orang," ujar Newman. Ia mendeskripsikan wilayah tempatnya tinggal tenang dan orang-orangnya ramah.
Seorang temannya, Kobijon Markarov (37), menggambarkan Saipov sebagai orang yang sangat ramah. Matkarov mengatakan, Saipov berpindah ke New Jersey sejak musim panas 2017.
"Ia merupakan orang yang sangat baik, dia sangat ramah...dia seperti adik laki-laki...dia memandangku seperti kakak laki-laki," ujar Matkarov yang tinggal di Miamisburg, Ohio.
Seorang pria yang mengaku sebagai tetangga Saipov dan tidak ingin disebutkan namanya mengatakan ia sering melihat tersangka di sekitar lingkungan tempat tinggal bersama dengan istri dan dua anaknya.
Ia juga melihat Saipov mengendarai mobil Toyota Sienna berwarna putih dengan pelat nomor Florida, demikian dikutip dari NJ.com.
Seorang tetanggal lain bernama Slavo Petrov (64) mengatakan Saipov tinggal di lantai atas gedung apartemen yang sama dengannya, belum sampai setahun belakangan.
Sedikit berbeda dari pihak sebelumnya, Petrov memandang Saipov sebagai orang yang tak ramah dan tidak pernah menyapa selamat pagi atau selamat siang.
Petrov juga mengaku pernah melihat Saipov di mesjid lokal. Namun, seorang pemuda berusia 17 tahun yang menghadiri masjid itu lima kali sehari, mengklaim tidak pernah menyaksikan Saipov salat.