Liputan6.com, Jakarta - Apa yang ada dalam pikiran seorang pilot pada saat ia menyadari pesawat yang dikendalikannya sedang menuju bencana?
Beberapa rekaman yang membuat merinding pendengar dari detik-detik terakhir sebelum kecelakaan beberapa pesawat terbang menceritakan kepada kita suasana mencekam dalam diri sang pilot.
Advertisement
Baca Juga
Dengan adanya teknologi perekam, jeritan-jeritan, isak tangis, dan pesan kepada orang-orang yang dicintai pun akhirnya terungkap.
Dikutip dari news.com.au pada Rabu (15/11/2017), berikut ini adalah rekaman pesan terakhir 8 pilot sebelum bencana maut penerbangan:
1. Good Night, Good Bye, We Perish!
Kata itu berarti, "Selamat malam, Selamat tinggal, kita binasa."
Pada 1987, pesawat LOT Polish Airlines dengan nomor penerbangan 5055 sedang menuju New York dan mengalami ledakan poros mesin karena kerusakan mesin.
Pilot-pilotnya kehilangan kendali dan pesawat itu jatuh di Hutan Kabaty, di luar kota Warsawa, Polandia.
Tidak ada yang selamat dan kata-kata terakhir yang kita dengar dari awak pesawat, ketika diterjemahkan dalam bahasa Inggris, berarti, "Good Night, Good Bye, We Perish!"
Advertisement
2. Don't Do That
Kata itu berarti, "Jangan lakukan itu."
Kadang-kadang, kata-kata terakhir seorang pilot bukan sekedar menyatakan apa isi pikirannya, misalnya dalam kecelakaan penerbangan FlyDubai pada 2016.
Pesawat itu jatuh di tengah angin kencang dan hujan lebat menjelang landasan pacu di Rostov-on-Don, bagian selatan Rusia.
Setelah dimulainya penyidikan penyebab kecelakaan, kanal Rossiya-1 mengungkapkan adanya pilot dengan seorang awaknya. Kata si pilot, "Jangan lakukan itu."
Sesaat kemudian pesawat Boeing 737 itu meledak menjadi bola api dan menewaskan semua yang ada dalam pesawat, sejumlah 62 orang.
3. F**k, We’re Dead!
Diterjemahkan, kata itu berarti, "Sialan, matilah kita!"
Pada 2009, pilot penerbangan Air France 447 meneriakan kata-kata tersebut sebelum pesawat terbang yang dikendalikannya tercebur ke laut.
Alat perekam penerbangan itu baru ditemukan di dasar laut 2 tahun setelah kecelakaan.
Advertisement
4. That’s All, Guys! F***!
Diterjemahkan, kata itu berarti, "Begitulah, kawan-kawan! Sialan!"
Penerbangan Vladivostok Air 352 hilang kendali ketika sedang mendekati bandara Irkutsk, Rusia, pada 2001.
Sebanyak 136 penumpang dan 9 awak pesawat di dalamnya meninggal dunia.
Kata-kata terakhir sang pilot tersebut diungkapkan dalam laman planecrashinfo.com.
5. Actually, These Conditions Don't Look Very Good At All, Do They?
Kata itu berarti, "Sebenarnya, kondisi-kondisi ini tidak tampak terlalu bagus, ya?"
Pada 1979, pesawat Air New Zealand penerbangan 901 sedang menuju Antartika untuk wisata pemandangan ke Antartika.
Pesawat itu jatuh ke lereng Gunung Erebus di Antartika setelah mengalami kesalahan teknis yang menyebabkan pesawat salah arah.
Transkrip dari rekaman kotak hitam mengungkapkan bahwa awak pesawat tidak berpengalaman dengan kondisi cuaca buruk di benua es tersebut.
Akhirnya, seluruh 257 penumpang kehilangan nyawa.
Advertisement
6. Ah, Here We Go
Diterjemahkan, kata itu berarti, "Ah, inilah dia."
Pada 2000, setelah bergumul mengatasi masalah stabilizer yang macet, penerbangan Alaska Airlines 261 jatuh menghujam ke Samudra Pasifik dalam perjalanan ke San Francisco.
Kendali pesawat hilang seluruhnya sebelum pilot sempat melakukan pendaratan darurat di bandara internasional Los Angeles. Sebanyak 88 orang dalam pesawat meninggal dunia.
Menurut transkrip yang diterbitkan dalam planecrashinfo.com, kata-kata terakhir si pilot adalah, "Ah, here we go."
7. Ma, I Love Ya
Kata itu berarti, "Ibu, aku mencintaimu."
Pada 1978, Pacific Southwest Airlines penerbangan 182 bertabrakan dengan pesawat ringan milik pribadi. Tabrakan itu menewaskan seluruh 135 penumpang dalam pesawat dan 7 orang di darat, termasuk 2 anak.
Dua pesawat terbang itu jatuh ke North Park, suatu kawasan pemukiman di San Diego, California.
Hanya beberapa detik sebelum jatuh, sang kapten berseru, "Brace yourself!"
Lalu seorang awak lain mengatakan, "Ma, I love ya."
Advertisement
8. Good Bye, Everybody
Diterjemahkan, kata itu berarti, "Selamat tinggal, semuanya."
Menurut seorang pilot bernama Richard Paul, pilot-pilot Swiss memiliki kesepakatan informal untuk mengatakan "Good bye, everybody" jika mereka tahu sedang akan jatuh.
Menurut unggahannya di forum Quora, itula yang diduga menjadi kata-kata terakhir dari Kapten Karl Berlinger dalam Swissair penerbangan SR 330 dari Zurich ke Tel Aviv pada 1970.
Pesawat itu jatuh ke bandara Zurich setelah sebuah bom teroris meledak di dalamnya.