Liputan6.com, Sydney - Seorang pria di Sydney, Australia, diduga memesan 200 cemilan hash brown dari drive-through McDonald's di bagian utara kota. Namun, ia kemudian ditangkap polisi.
Ternyata, dia melakukan pembelian pada Sabtu, pukul 04.50 pagi saat sedang mabuk. Ketika ditangkap polisi, kadar alkohol dalam darahnya mencapai 0,175.
Menurut polisi, seperti dikutip dari news.com.au, Sabtu (18/11/2017), pria berusia 30 tahun dari Epping tersebut menjadi marah kepada pegawai restoran karena tidak bisa memesan chicken nugget.
Advertisement
Baca Juga
Masalahnya, sajian chicken nugget tidak tersedia saat jam sarapan, demikian menurut laporan Hornsby Advocate. Pria itu pun menjadi kesal.
Dalam kekesalannya, ia membuat empat kali lintasan melalui drive-through dan sempat memesan 200 hash brown saat melintas ke kali kedua.
Karena diduga sedang mabuk, pihak McDonald's pun memanggil polisi. Mendapati kadar alkohol dalam darah yang lebih dari ambang 0,150, SIM pria itu ditangguhkan dan ia harus menghadap pengadilan Hornsby Court pada 30 November.
Rancangan Peraturan Diperketat
Sementara itu, video berita Sky News mengulas tentang rancangan peraturan baru di negara bagian Victoria yang termasuk paling keras di Australia.
Alasannya, ada ribuan pengemudi yang tertangkap mabuk ketika mengemudi.
Dalam rancangan peraturan, orang yang kedapatan memiliki kadar alkohol darah antara 0,05 hingga 0,07 akan langsung ditangguhkan SIM-nya di tempat kejadian.
Pelanggar juga akan dilarang mengemudi selama tiga bulan, meski mereka tertangkap pada pelanggaran pertama.
Selain itu, selama enam bulan, mobil mereka akan dipasangi alat pengunci (interlock device) yang menghentikan mobil jika pengemudinya tidak lolos uji nafas beralkohol.
Padahal, harga alat itu tidak murah, sekitar 180 dolar Australia untuk pemasangan. Biaya tiap bulan adalah 150 dolar Australia dan biaya mencopotnya adalah 100 dolar Australia.
Advertisement