Finalis Miss Senegal 2017 Kenakan Batik dan Tenun Indonesia

Batik dan tenun karya empat desainer Indonesia dikenakan oleh 15 wanita cantik pada malam Grand Final Miss Senegal 2017.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 26 Nov 2017, 08:24 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2017, 08:24 WIB
15 wanita cantik gunakan gaun berbahan batik dan tenun pada malam Grand Final Miss Senegal 2017 (KBRI Dakar)
15 wanita cantik gunakan gaun berbahan batik dan tenun pada malam Grand Final Miss Senegal 2017 (KBRI Dakar)

Liputan6.com, Dakar - Batik dan tenun Indonesia kini semakin mendunia. Terbukti, pada 18 November 2017 batik dan tenun karya empat desainer Indonesia dikenakan oleh 15 wanita cantik pada malam Grand Final Miss Senegal 2017 yang diselenggarakan di King Fahd Palace, Dakar.

Batik dan tenun Indonesia rancangan desainer Nita Seno Adji, Rudy Chandra, Defrico Audy dan Malik Moestaram menjadi busana pilihan untuk diperagakan pada malam Grand Final berkat kerja sama yang diinisiasi oleh Dubes RI Dakar, Mansyur Pangeran, dengan Presiden Komite Miss Senegal, Amina Badiane.

"Sambutan dan animo para tamu undangan pada Grand Final Miss Senegal 2017 terhadap batik dan tenun cukup tinggi," ujar Dubes Mansyur. Demikian keterangan pers KBRI Dakar yang diterima Liputan6.com pada Minggu (26/11/2017)

Menurut Dubes, mereka sangat serius mengamati keelokan batik Indonesia yang diperagakan, bahkan Miss France 2017 Juara Keempat, Justine Camara, yang turut hadir sebagai juri kehormatan, terkesima melihat paduan motif dan corak warna dari batik dan tenun yang ditampilkan.

15 wanita cantik gunakan gaun berbahan batik dan tenun pada malam Grand Final Miss Senegal 2017 (KBRI Dakar)

Tampak dari barisan kursi juri, Justine dan para juri lainnya tidak mau ketinggalan untuk mengabadikan momen para finalis mengenakan batik dan tenun Indonesia.

Lebih lanjut, Dubes Mansyur mengatakan bahwa para finalis Miss Senegal 2017 masing-masing merupakan wakil dari 14 provinsi dan satu finalis mewakili wilayah kepulauan Sine-Saloum. Diperagakannya batik dan tenun oleh kelima belas finalis tersebut membuat popularitas batik dan tenun meluas ke seluruh penjuru Senegal.

"Momentum ini semoga dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha batik dan tenun kita untuk melakukan penetrasi pasar ke Afrika Barat karena potensinya yang sangat menjanjikan," imbuh Dubes Mansyur.

Kompetisi Miss Senegal 2017 itu akhirnya dimenangkan oleh Yacine Dieng Thiam (18) yang berasal dari Provinsi Thiés sekaligus sebagai Miss Thiés 2017. Sebagai pemenang, Yacine mendapatkan hadiah berupa beasiswa program Sarjana dan Master selama lima tahun senilai 2.460.000 CFA yang dipersembahkan oleh Institut Superieur D'entrepreneurship Et De Gestion (ISEG).

15 wanita cantik gunakan gaun berbahan batik dan tenun pada malam Grand Final Miss Senegal 2017 (KBRI Dakar)

Turut menjadi juri dalam ajang Grand Final tersebut, Istri Duta Besar RI untuk Senegal, Ny. Febie Mansyur. Setiap finalis selain dinilai dari keindahan dalam memperagakan tiap busana, juga harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai situasi dalam negeri di Senegal, pariwisata di masing-masing wilayahnya, peranan wanita, serta kontribusi yang dapat mereka sumbangkan terutama  bagi kemajuan kaum wanita Senegal.

Popularitas batik dan tenun melonjak setelah pada Selasa malam (14/11) di Resepsi Diplomatik yang diselenggarakan oleh KBRI Dakar, Batik dan Tenun karya keempat desainer tersebut ditampilkan oleh para model professional dari Komite Miss Senegal dan berhasil memik​at 300 tamu undangan yang hadir dari kalangan diplomatik, pemerintahan, media, akademisi, LSM lokal dan internasional, serta masyarakat umum.

Acara tersebut bahkan telah menyedot perhatian dari media setempat baik cetak maupun televisi berkat pesona batik dan tenun.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya