Kota Christchurch Terisolasi dan Butuh Bantuan

Akibat gempa 6,3 skala Richter, fasilitas umum yang ikut hancur menyebabkan listrik dan saluran air terpustus. Akibatnya, kehidupan di kota itu semakin susah.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Feb 2011, 15:06 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2011, 15:06 WIB
Liputan6.com, Wellington: Gempa yang menerjang Christchurch, Selandia Baru, Australia, sudah berakhir. Tapi masalah baru akibat dahsyatnya getaran yang meluluh lantakan hampir seluruh bagian kota, kini dihadapi warga yang selamat. Fasilitas umum yang ikut hancur menyebabkan listrik dan saluran air terputus, Sabtu (26/2).

Tanpa penerangan kota modern yang hancur akibat gempa kini ibarat kota mati. Akibatnya, kehidupan di kota itu semakin susah. Selain itu, warga kekurangan pasokan air bersih. Toilet umum yang terisa hanya berada di Keller Street. Tapi air bersih pun susah didapatkan. Mandi dan mencuci baju pun merupakan hal yang langka. Saat ini, warga hanya bisa mengandalkan pembersih tangan instan untuk membersihkan tangan mereka.

Warga pun terpaksa tidur di tempat pengungsian, tenda, dan mobil mereka. Bahkan, beberapa dari mereka juga harus tidur di reruntuhan rumah mereka dnegan beralaskan tikar. Prime, salah satunya. Pria berusia 66 tahun itu bersama keluarganya tidur di bawah meja makan mereka.  Setidaknya, 335 ribu rumah hancur akibat gempa. Korban tewas dalam bencana ini hingga mencapai 123 orang. Sementara itu, 226 lainnya masih dinyatakan hilang. (AP/ARI)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya