Liputan6.com, Amsterdam - Pemerintah Belanda mendesak pemerintah Indonesia untuk menyelidiki laporan mengenai temuan jasad para tentara Belanda yang dikubur secara massal di sebuah daerah di Jawa Timur.
Dilansir dari laman TheGuardian.com pada Jumat (26/1/2018), jasad para tentara Belanda itu ditemukan di tiga bangkai kapal perang Belanda era Perang Dunia II yang tenggelam di pesisir utara Jawa bagian timur.
Advertisement
Baca Juga
Menteri Pertahanan Belanda, Ank Bijeveld, menyebut jasad-jasad tersebut berasal dari pertempuran yang berlangsung di Laut Jawa pada 1942 silam.
Laporan terkait juga menyebutkan bahwa bangkai kapal karam tersebut merupakan kapal milik pihak sekutu, yang menderita kekalahan perang saat melawan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.
Selama puluhan tahun, ketiga bangkai kapal dinyatakan hilang secara misterius. Namun belakangan, muncul dugaan bahwa bangkai-bangkai kapal tersebut telah diangkat, dan dipotong-potong bagian besinya yang masih berharga.
Sementara jasad-jasad yang ditemukan di dalamnya dikumpulkan dalam satu kuburan massal tanpa penanda, yang konon diperkirakan berada di sebuah lokasi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
"Investigasi diperlukan untuk memastikan apakah ada hubungan antara tiga kapal perang tersebut dan pasukan Belanda yang hilang di era Perang Dunia II," jelas Bijleveld.
Indonesia Menolak Berkomentar
Sementara itu, menurut laporan kantor berita AFP, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta menolak berkomentar tentang desakan Belanda tersebut.
"Tidak ada keterangan dari saya tentang hal ini," ujar Gig menanggapi pertanyaan dari wartawan AFP.
Pekan lalu, Bijleveld mengatakan pemeriksaan awal oleh beberapa ahli dari Belanda belum memunculkan jawaban pasti, apakah ada kaitannya dengan kapal dan pasukan perang Belanda yang hilang secara misterius itu.
Surat kabar De Telegraf menulis laporan bahwa kemarahan beberapa anggota parlemen Kerajaan Belanda tidak cukup kuat mendesak untuk menemukan siapa yang bersalah.
Artikel terkait juga menulis bahwa Indonesia tidak mau disalahkan soal hilangnya seluruh bangkai kapal perang tersebut. Alasannya adalah pemerintah Indonesia tidak pernah dimintai tolong untuk melindungi seluruh bangkai kapal yang dipermasalahkan itu.
Pencarian bangkai-bangkai kapal yang hilang itu telah dilakukan sejak 2002 silam, tapi tidak kunjung membuahkan hasil. Berbagai operasi, baik pencarian maupun penelitian, hanya menemukan kepingan-kepingan jawaban yang sulit untuk dicari keterkaitannya.
Hingga kemudian beberapa hasil pencarian merujuk pada kesimpulan, bangkai kapal telah diangkat dan diambil bagian besi berharganya. Meskipun begitu, laporan keberadaan jasad para tentara Belanda masih simpang siur hingga kini.
Advertisement