Bocah Autis Berusia 7 Tahun Jadi Pelatih Yoga Termuda di China

Sun Chuyang sudah memperoleh sertifikasi sebagai instruktur yoga. Lewat keahliannya itu ia dinobatkan sebagai guru yoga termuda di China.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Feb 2018, 14:36 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2018, 14:36 WIB
Sun Chuyang sudah memperoleh sertifikasi sebagai instruktur yoga. Lewat keahliannya itu ia dinobatkan sebagai guru yoga termuda di China (Capture/Tony)
Sun Chuyang sudah memperoleh sertifikasi sebagai instruktur yoga. Lewat keahliannya itu ia dinobatkan sebagai guru yoga termuda di China (Capture/Tony)

Liputan6.com, Taizhou - Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun asal provinsi Zhejiang, China kini sudah dapat hidup mandiri lewat usaha kelas yoga yang ia buka.

Buku tabungan miliknya saja sudah berisi lebih dari 100 ribu yuan atau setara dengan Rp 215 juta.

Angka sebesar ini tentu cukup sulit didapat oleh seorang anak kecil. Terlebih lewat sebuah usaha yang ia rintis sendiri.

Dikutip dari laman AsiaOne, Selasa (6/2/2018), sejak usia tiga tahun, Sun Chuyang atau Mike dari kota Taizhou, China sudah belajar yoga.

Bocah laki-laki itu bahkan sudah memperoleh sertifikasi sebagai instruktur yoga. Bahkan, lewat keahliannya itu, Chuyang dinobatkan sebagai guru yoga termuda di Negeri Tirai Bambu.

Kini, lewat kelas yoga yang ia buka, Chuyang sudah dapat melatih lebih dari 100 orang. Kecintaan bocah tujuh tahun itu terhadap yoga dimulai dari kehendak sang ibu.

Orangtua Chuyang sibuk dengan pekerjaan sehingga tak ada waktu untuk mengurusi putranya.

Sejak saat itulah, Chuyang jadi pendiam dan introvert dan kemudian didiagnosis menderita autisme.

Untuk mengembalikan kondisinya seperti anak pada umumnya, ibu dari Chuyang mengambil kursus pelatihan yoga. Tak disangka, ternyata Chuyang sangat berbakat dalam olahraga tersebut.

Pelatih dari Chuyang mengatakan, meski bocah itu tak banyak bicara, ia mudah mengingat setiap gerakan.

Dua tahun berlatih, kondisi mental Chuyang semakin meningkat secara drastis. Banyak klub yoga lokal yang menawarkan pekerjaan sebagai pelatih bagi pemula -- tentunya digaji.

Kini, Chuyang sudah dapat menghasilkan uang dan hidup mandiri lewat kelas yoga yang ia rintis sendiri.

 

Grup Band Anak Autisme Raih Penghargaan di Hong Kong

Grup Band Anak Autisme Raih Penghargaan di Hong Kong
Mereka baru saja menyabet gelar 'Autistic Talent Gala 2015' yang digagas oleh AnAn Foundation dari Hong Kong.

Bocah penyandang autisme berprestasi lain juga ada di Indonesia. Meskipun menjadi penyandang autisme, bakat keempat remaja Indonesia di dunia musik tak perlu diragukan lagi. Mereka adalah Arya, Abhy, Shinta, dan Ervitha, anggota grup band I'm Star yang namanya membahana di Hong Kong.

Mereka baru saja menyabet gelar 'Autistic Talent Gala 2015' yang digagas oleh ANAN Foundation dari Hong Kong.

"Senang mereka bisa berprestasi meski menyandang autisme, bisa menunjukkan kepada dunia dan membuat bangga nama bangsa," ucap pendamping I'm Star, Anita Yuliantin kepada Liputan6.com.

"Penyerahan penghargaannya berlangsung di Hong Kong," imbuh dia.

Selain Indonesia, Anita menuturkan, pemenang dari negara lain dalam acara itu di antaranya berasal dari Makau, Hong Kong, Singapura, Malaysia, Filipina, Jepang, India dan China.

Grup band penyandang autisme itu terdiri dari Arya (vokalis), Abhy (keyboardis), Shinta (basis), dan Ervitha (drummer).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya