Presiden Taiwan Buka Malam Festival Lampion 2018

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, membuka Festival Lampion 2018 di Puitzi, Chiayi, Taiwan. Seperti apa kemeriahannya?

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Mar 2018, 19:09 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2018, 19:09 WIB
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (AFP)

Liputan6.com, Taipei - Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, malam ini membuka Festival Lampion 2018 di Puitzi, Chiayi, tepat pukul 19.00 waktu setempat.

Di hadapan pejabat dari sejumlah negara, sang presiden mengutarakan rasa terima kasih kepada masyarakat Taiwan yang hadir dalam perayaan pesta lampion, yang sejatinya merupakan pesta rakyat.

"Pada kesempatan ini, saya menyampaikan rasa terima kasih kepada panitia dan relawan yang sudah mempersiapkan acara ini," tutur Presiden Tsai Ing-wen, saat menyampaikan sambutan di Chiayi, Jumat (2/3/2018) yang turut dihadiri juga oleh Liputan6.com.

"Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada negara-negara lain yang turut hadir dalam festival," tambahnya.

Presiden Tsai menyebut, kini Taiwan sudah modern dan maju. Masyarakat dapat memesan berbagai kebutuhan lewat smartphone atau ponsel pintar tanpa harus ke lokasi pembelanjaan.

Berbagai lampion dengan beraneka bentuk dihadirkan di Taiwan Lantern Festival 2018 (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

"Taiwan adalah negara yang indah. Saya ingin mengajak masyarakat dari seluruh dunia untuk berkunjung ke Taiwan," ujar Presiden Tsai.

"Di Taiwan ada Alishan yang menampilkan pesona alam yang indah. Tentunya, kota ini, Chiayi, memberikan sejumlah tempat wisata yang tak kalah menarik," jelasnya lagi

Di antara tamu undangan yang hadir, terlihat Wakil Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Taiwan, Siswadi T. Sibero. Ia mengatakan bahwa Taiwan Lantern Festival adalah acara tahunan dari pemerintah pusat sebagai penanda 15 hari pasca Imlek atau Cap Go Meh.

"Lewat acara ini, pemerintah Taiwan berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dengan sejumlah negara, terutama negara-negara yang jadi tujuan program New Southbound Policy," papar Siswadi.

Pada kesempatan tersebut, Siswadi juga menyampaikan apresiasinya kepada sejumlah mahasiswa Indonesia yang menampilkan Tari Saman.

"Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa Indonesia yang mempromosikan budaya Indonesia," ucap Siswandi.

Seputar Kota Chiayi

Festival Lampion 2018 di Taiwan
Lautan manusia padati kawasan Puitzi, Chiayi, Taiwan untuk menyaksikan festival lampion 2018 (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berry)

Selain dikenal dengan pusat ibu kota Taipei, pesona Taiwan juga berfokus pada Chiyai. Kota yang memiliki suhu jauh lebih hangat dibanding Taipei ini kerap dijadikan tujuan wisata masyarakat lokal.

Jarak dari Taipei menuju Chiayi berkisar 261 kilometer dan dapat ditempuh selama 1 jam dan 20 menit.

Akomodasi kereta cepat di Taiwan begitu displin. Terlambat satu menit saja, pelancong harus menunggu kereta selanjutnya.

"Tadi saya telat satu menit dan tidak bisa naik kereta. Keterlambatan dikarenakan bus yang menjemput kami tidak tepat waktu," ujar Irene H, salah satu wisatawan asal Indonesia.

Chiayi adalah sebuah kota yang terletak di selatan Taipei. Jumlah penduduk di kota ini mencapai 600 ribu jiwa.

"Kota kecil Chiayi memiliki jumlah penduduk sekitar 600 ribu jiwa. Produk unggulan di kota ini adalah beras dan tebu untuk dibuat gula," jelas Lu Shan Pao, seorang pemandu wisata yang pernah tinggal di Indonesia.

"Suhu di Chiayi mencapai 28 derajat Celcius pada siang hari, jauh lebih hangat dibanding Taipei," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya