Ramadan Datang, Pengungsi Somalia Tetap Merana

Umat Islam di seluruh dunia menyambut kedatangan bulan suci Ramadan. Namun tak demikian bagi sekitar 10 ribu pengungsi Somalia yang selalu merasakan perut keroncongan dan kelaparan. Tak berpuasa pun mereka tetap sulit mendapat makanan.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Agu 2011, 15:41 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2011, 15:41 WIB
110721asomalia.jpg
Liputan6.com, Mogadishu: Dua hari terakhir, umat Islam di seluruh dunia bersukacita menyambut kedatangan bulan suci Ramadan. Dengan senang hati, kaum muslim bersahur menjelang fajar dan menyantap hidangan pada saat matahari terbenam untuk membatalkan puasa mereka.

Namun tak demikian bagi sekitar 10 ribu pengungsi Somalia yang selalu merasakan perut keroncongan dan kelaparan. Tak berpuasa pun mereka tetap sulit mendapat makanan.

Seperti dilansir oleh Arabnews, Senin (1/8), puluhan pengungsi beruntung lepas dari kelaparan di lokasi pengungsian terbesar di dunia yang berbatasan dengan Kenya.

Mohamed Mohamud Abdulle, salah seorang pengungsi tersebut, menuturkan bahwa orang-orang tak dapat berpuasa meskipun hal itu telah mereka lakukan sebelum Ramadan tiba. Mereka tak mempunyai makanan berbuka untuk membatalkan puasa saat matahari terbenam. Padahal, kenyataannya, mereka tetap menjalani "puasa" sampai keesokan hari.

"Hari ini hari terburuk yang pernah saya alami, Seluruh anggota keluarga saya kelaparan dan saya tak punya apa pun untuk mereka makan, rasa lapar memaksa saya untuk mencari apa saja yang dapat kami makan," kata Abdulle, saat muslim lainnya sedang menjalankan ibadah puasa.(ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya