Ini Analisis Ahli terhadap Tulisan Tangan Kim Jong-un, Ternyata...

Kim Jong-un menuliskan pesan optimis tentang perdamaian dalam buku tamu di Peace House. Kini para ahli menerjemahkan goresan tangannya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 28 Apr 2018, 19:12 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2018, 19:12 WIB
Pesan Kim Jong-un di Buku Tamu Peace House
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menandatangani buku tamu di Pease House Panmunjom di sebelah Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in sebelum melakukan pertemuan antar-Korea, Jumat (2/4). (Korea Summit Press Pool via AP)

Liputan6.com, Seoul - Sebagai pemimpin Korea Utara pertama yang menginjakkan kakinya di Korea Selatan, setiap kata dan isyarat Kim Jong-un telah menarik perhatian media bahkan dunia. Tak terkecuali tulisan tangannya di buku tamu di Peace House, Panmunjom, yang ditorehkan pada Jumat, 27 April 2018.

Seperti diberitakan Asia One, Sabtu (28/4/2018), tulisan Kim Jong-un di buku tamu tempat KTT Korea Selatan dan Korea Utara berlangsung itu disebut para ahli mengisyaratkan kepribadian yang penuh percaya diri dan bersemangat.

Tulisan tangan Kim Jong-un yang terlihat sedikit miring mengarah ke atas, menurut para ahli menunjukkan kepribadian yang bersemangat dan egois.

"Seluruh tulisan, seperti yang Anda lihat, sedikit miring dan mengarah ke atas di sisi kanan. Jenis tulisan ini sering terlihat pada tokoh-tokoh sukses dan terkemuka, mencerminkan mereka penuh percaya diri," ujar Kepala Laboratorium Ilmu Forensik Internasional, Lee Hee-il.

"Anda juga melihat bagaimana ketiga baris tulisan itu terlihat selaras. Jenis tulisan ini sering mengungkapkan bahwa dia adalah seorang yang memiliki target dan tak ragu membuat pilihan."

Tulisan tangan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di Peace House. (AFP)

Lee juga menjelaskan bahwa penyejajaran kata-kata yang tidak teratur mengarah ke atas pada baris kedua, juga mengisyaratkan bagaimana Kim Jong-un bersemangat dan sangat gembira ketika dia menulis pesan.

Jika dibandingkan dengan tanda tangan sebelumnya yang banyak diberitakan media, Lee menambahkan, kali ini Kim Jong-un membuatnya dengan gaya yang konsisten.

Seorang pengacara yang berubah menjadi jaksa dan menenerbitkan sebuah buku tentang analisis tulisan tangan, Ku Bon-jin, juga menjelaskan bahwa tulisan Kim Jong-un mirip dengan ayahnya Kim Jong-il dan sang kakek Kim Il-sung.

Ia menduga, Kim Kong-un telah lama berlatih menulis seperti ayahnya dan kakeknya. 

"Seberapa cepat Kim menuliskan pesan itu juga menunjukkan bahwa dia cerdik, dan cenderung suka membantu orang lain. Secara keseluruhan, huruf-huruf dalam tulisannya tak menunjukkan banyak variasi, yang berarti dia tidak begitu impulsif dan dapat diprediksi dalam beberapa hal," tambah Ku Bon-jin.

Tulisan tangan para pemimpin Korut dipuji setinggi langit di negaranya. Penguasa dari dinasti Kim bahkan dianggap "master kaligrafi" di Korea Utara. Ada julukan khusus bagi goresan tangan mereka. 

Contohnya saja, tulisan tangan Kim Il-sung disebut dengan Sun style. Sementara milik Kim Jong-il dijuluki Baekdusan style.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Sepakat Akhiri Perang Korea

Jabat Tangan Kim Jong-un dan Moon Jae-in
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjalan dengan bergandeng tangan melewati Zona Demiliterisasi, Jumat (27/4). Kim dan Moon menuju Rumah Perdamaian untuk pertemuan tingkat tinggi. (Korea Broadcasting System via AP)

KTT Korea Utara di Peace House, Panmunjom, pada Jumat, 27 April 2018 membawa angin segar bagi perdamaian di semenanjung.

Bahkan, kedua belah pihak sepakat mengakhiri perang Korea.

Korea Utara dan Korea Selatan secara bersamaan mengumumkan berakhirnya Perang Korea, yang membuat kedua negara bermusuhan selama 65 tahun terakhir.

Deklarasi tersebut secara resmi disebut "Deklarasi Panmunjom untuk Perdamaian, Kemakmuran, dan Penyatuan di Semenanjung Korea", setelah seharian rapat penuh dan percakapan pribadi selama 30 menit, pada satu jam terakhir pertemuan antara Kim Jong-un dan Presiden Moon Jae-in.

"Kedua pemimpin dengan sungguh-sungguh menyatakan... bahwa tidak akan ada lagi perang di Semenanjung Korea dan era baru perdamaian telah dimulai," tulis deklarasi KTT Korea Utara-Korea Selatan itu, seperti dikutip dari CNN.

Meski perjanjian gencatan telah ditandatangani kedua negara, hasil kesepakatan damai tidak pernah benar-benar dipatuhi. Secara teknis, saudara serumpun itu masih berperang.

"Tidak akan ada perang lagi di Semenanjung Korea, era baru perdamaian telah dimulai," kata Moon setelah menandatangani deklarasi.

"Chairman Kim Jong-un dan saya setuju bahwa denuklirisasi lengkap akan tercapai, dan itu adalah tujuan bersama kami," lanjutnya di akhir hari pembuka KTT Korea Utara-Korea Selatan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya