Pekerja Tewas Saat Gali 'Bunker Kiamat', Orang Kaya di AS Dipidana

Orang kaya asal Amerika Serikat, Daniel Beckwitt berniat membangun bunker di rumahnya. Belakangan ia justru dipidana.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 02 Jun 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2018, 16:00 WIB
Askia Khafra (21) tewas ketika kebakaran melanda terowongan menuju bunker.
Askia Khafra (21) tewas ketika kebakaran melanda terowongan menuju bunker. (MONTGOMERY COUNTY COURT)

Liputan6.com, Maryland - Orang kaya asal Amerika Serikat, Daniel Beckwitt didera kekhawatiran luar biasa. Pria 27 tahun itu merasa, dunia tak lagi aman. Oleh karena itulah, ia mempekerjakan orang untuk menggali 'bunker kiamat' atau lubang perlindungan dari serangan nuklir di bawah rumahnya di Bethesda, Maryland, wilayah makmur di pinggiran Washington DC.

"Alasan Beckwitt membangun bunker dilandasi kekhawatirannya terhadap 'ancaman internasional' termasuk dari Korea Utara," kata pihak pengacaranya, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (2/6/2018).

Namun, keinginannya membuat bunker berujung masalah yang lebih nyata. Ia diperkarakan atas kematian seorang pekerja penggali bunker. Askia Khafra (21) tewas ketika kebakaran melanda terowongan.

Beckwitt dikenakan dakwaan pembunuhan tak disengaja (involuntary manslaughter) pekan lalu.

Aparat di Bethesda, Maryland juga mengenakan dakwaan pembunuhan tingkat kedua karena Beckwitt dianggap tak menghargai kehidupan dan nyawa manusia.

Beckwitt ditahan pekan lalu, kemudian dibebaskan dengan jaminan sebesar US$ 100 ribu.

Niat bangun bunker, orang kaya asal Amerika Serikat, Daniel Beckwitt justru dipidana (MONTGOMERY COUNTY POLICE)

 

Aparat menemukan jaringan terowongan sepanjang 200 kaki, di kedalaman 20 kaki di bawah ruang bawah tanah rumah Beckwitt. Terowongan tersebut penuh kabel yang tak beraturan.

Dokumen pengadilan, yang diajukan pada 25 Mei 2018 di Montgomery County, menyebut soal kondisi kediaman orang kaya yang jauh dari aman.

"Terdakwa menyadari potensi kebakaran, namun tak melakukan apapun untuk mencegahnya," demikian kutipan dari dokumen pengadilan.

Kondisi rumah terdakwa juga luar biasa berantakan. Polisi mengatakan, ada banyak tumpukan sampah di dalamnya. Kediaman pedagang saham itu juga penuh barang-barang yang tak terpakai.

Kondisi rumah mirip jalur sempit seperti labirin, yang membuat mereka yang tinggal di dalamnya sulit bergerak.

Ketika kebakaran terjadi pada 10 September 2017, Beckwitt berhasil melarikan diri dari rumahnya dan memberi tahu petugas pemadam kebakaran bahwa masih ada orang yang ada di dalam rumahnya.

Khafra, sang pekerja, kemudian ditemukan tewas karena menghirup asap dan luka bakar di bunker milik orang kaya tempatnya bekerja.

 

Paranoid

Mengintip Bunker Mewah Para Miliader Berlindung dari Kiamat
Mengintip Bunker Mewah Para Miliader Berlindung dari Kiamat (Vivos/Business Insider)

Penyelidikan mengungkap bagaimana cara Daniel Beckwitt memperlakukan pekerjanya, yang ia kenal lewat internet.

Seperti dilaporkan Washington Post, ia menjemput Khafra dari tempat tinggalnya dengan mobil sewaan.

Kemudian, ia akan memakaikan kaca mata hitam pada pekerjanya itu. Beckwitt kemudian akan berkeliling selama satu jam agar Khafra tidak tahu di mana rumahnya berada.

Khafra kemudian bekerja selama berhari-hari di ruang bawah tanah, makan dan bahkan buang air di sana, demikian menurut jaksa.

Beberapa jam sebelum kematiannya, korban mengirim pesan pendek atau SMS kepada Beckwitt, melaporkan bahwa ia mencium bau asap di terowongan.

Beckwitt kemudian mencoba menyesuaikan pemutus sirkuit. Menurut Asisten Pengacara Negara Bagian, Douglas Wink, itu adalah bukti bahwa ia tahu kebakaran akan melanda.

Pengacara pembela, Robert Bonsib, berpendapat bahwa Khafra, yang berasal dari dari Silver Spring, Maryland, menikmati pekerjaannya dan memosting foto hasil pekerjaannya di media sosial.

Ia berdalih insiden itu adalah murni kecelakaan, bukan kasus pembunuhan.

"Ini adalah kecelakaan tragis yang melibatkan kematian seorang pemuda yang merupakan partisipan penuh dalam kegiatan tersebut dan sepenuhnya menyadari apa yang sedang terjadi," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya