Ini 6 Hal Aneh yang Terjadi dalam Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un

Di balik pertemuan bersejarah antara Donald Trump dan Kim Jong-un, terdapat enam hal aneh yang luput dari perhatian publik.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 13 Jun 2018, 12:19 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2018, 12:19 WIB
Donald Trump dan Kim Jong-un menandatangani perjanjian di Singapura.
Donald Trump dan Kim Jong-un menandatangani perjanjian di Singapura. (AP/Evan Vucci)

Liputan6.com, Singapura - Perhatian dunia sempat teralihkan oleh pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang berlangsung di Singapura pada Selasa kemarin, 12 Juni 2018.

Upaya denuklirisasi penuh dan penghentian latihan militer bersama, dianggap menjadi dua sinyal utama keberhasilan pertemuan yang digelar di Hotel Capella di Pulau Sentosa itu.

Dikutip dari BBC pada Rabu (13/6/2018), pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un adalah momentum bersejarah. Sebab, dua pemimpin negara yang saling bermusuhan itu saling berjabat tangan, menebar senyum, berunding, hingga menandatangani sebuah dokumen kesepakatan bersama.

Banyak orang menilai, pertemuan tersebut adalah awal yang baik bagi perwujudan perdamaian di Semenanjung Korea dan kawasan Asia Timur. 

Dari berbagai momen bersejarah itu, para ahli berlomba-lomba menganalis setiap tahapan pertemuan, bahkan hingga gerak-gerik dan goresan tanda tangan yang tertera pada dokumen kesepakatan. 

Tidak ketinggalan, beberapa momen aneh turut terungkap dalam pertemuan tersebut. Hal itu --tidak membutuhkan waktu lama-- menjadi bahan perbincangan para warganet

Berikut adalah enam hal aneh yang terjadi di sepanjang pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un.

 

Simak video pilihan beirkut: 

 

 

1. Donald Trump Bicara soal Pantai di Korea Utara

Mengunjungi Kastil Hwajinpo Milik Pendiri Korea Utara Kim Il Sung
Sebuah jendela di sebuah ruangan yang menghadap ke Pantai Hwajinpo di vila yang dikenal sebagai Kastil Hwajinpo, yang merupakan rumah liburan bagi pendiri Korea Utara Kim Il Sung, di Pantai Hwajinpo, Korea Selatan, (19/2). (AP Photo/Jae C. Hong)

Sebelum menjabat sebagai presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump lebih dulu dikenal sebagai pebisnis sukses di bidang properti.

Entah memang telah merasuk di jiwanya, tiba-tiba saja Donald Trump melontarkan pernyataan bahwa Korea Utara memiliki daya tarik rahasia, berupa pantainya.

"Mereka (Korea Utara) memiliki pantai-pantai yang bagus. Namun, mereka meledakkan meriam ke laut," kata Donald Trump kepada para wartawan di Singapura. 

"Lihat saja pemandangan di sana. Bukankah area itu bisa disulap jadi kondominium yang  luar biasa," kata Trump setelah bertemu Kim Jong-un.

 

2. Donald Trump Bercanda, Kim Jong-un Lempeng

Keakraban Donald Trump dan Kim Jong-un Saat Berjalan di Taman
Pemandangan saat Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjalan di taman Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6). Kegiatan ini dilakukan saat istirahat pembicaraan antara AS-Korut. (Anthony Wallace/Pool/AFP)

Sebelum melakukan santap siang bersama, Donald Trump melontarkan candaan kepada sekelompok fotografer yang mengikutinya, "Ambil foto yang bagus, Kawan. Buat kami terlihat menarik, tampan, dan kurus."

Meski sebagian besar orang di ruangan tersebut menanggapinya dengan tawa kecil, namun wajah Kim Jong-un terlihat datar. Ekspresi pemimpin muda Korut itu lempeng.  Mungkin ia tak paham dengan candaan Trump.

3. Video Bikinan Donald Trump

Donald Trump menggelar konferensi pers setelah pertemuan bersejarah dengan Kim Jong-un di Singapura (AP/Wong Maye)
Donald Trump menggelar konferensi pers setelah pertemuan bersejarah dengan Kim Jong-un di Singapura (AP/Wong Maye)

Sebelum Presiden Donald Trump menggelar konferensi pers, para jurnalis disuguhi oleh sebuah video berdurasi empat menit --yang dianggap tidak biasa-- dalam bahasa Korea dan Inggris.

Video itu konon telah diperlihatkan lebih dulu oleh Donald Trump ke Kim Jong-un.

Diiringi oleh musik latar yang cukup "tegang" dan visualisasi mencolok, narator video tersebut mengatakan:"Apakah pemimpin ini memilih untuk memajukan negaranya ... Akankah dia menjabat tangan perdamaian dan menikmati kemakmuran seperti yang belum pernah dia lihat? ... Jalan mana yang akan terpilih?"

Kata "pemimpin ini" merujuk pada sosok Kim Jong-un, yang menurut beberapa pihak, seolah mendapat "uluran tangan" dari Amerika Serikat, yang diwakili oleh Donald Trump.

4. Pamerkan The Beast

Donald Trump Bertolak ke Istana Singapura
Mobil yang membawa Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berjalan menuju Istana Singapura, Senin (11/6). Di Istana Singapura, Trump dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada Senin siang waktu setempat. (AFP/ADEK BERRY)

Setelah pembicaraan berakhir, Donald Trump mengajak Kim Jong-un menuju limusin kepresidenan AS berwarna hitam, yang dikenal sebagai 'The Beast'.

Dengan percaya diri, Trump unjuk pamer The Beast. Ia bahkan mengajak pemimpin Korut itu melongok, untuk melihat interor kendaraan berlapis baja seberat 9 ton itu. 

5. Menolak Pena dari Donald Trump

Donald Trump dan Kim Jong-un menandatangani perjanjian di Singapura.
Donald Trump dan Kim Jong-un menandatangani perjanjian di Singapura. (AP/Evan Vucci)

Pada awalnya, alat tulis yang digunakan untuk penandantangan kesepakatan AS-Korea Utara adalah pena hitam yang dihias semacam logo berwarna emas, yang bentuknya menyerupai tanda tangan Donald Trump.

Namun di saat-saat terakhir, adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, menggantinya dengan bolpoin.

Tidak dijelasan lebih lanjut mengenai alasan di balik penggantian alat tulis itu, apakah demi alasan keamanan atau politik.

 

6. Air Mata Emosional

Mantan Pebasket NBA Dennis Rodman
Mantan pemain basket NBA Dennis Rodman dan Chris Volo setibanya di bandara Changi, Singapura, Selasa (12/6). Kedatangan Rodman guna menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) antara Amerika Serikat dan Korea Utara. (AP Photo/Wong Maye-E)

Mantan bintang basket NBA Dennis Rodman, yang dikenal berteman dekat dengan Kim Jong-un, berbicara secara emosional tentang bagaimana kisah persahabatannya dengan pemimpin Korea Utara itu.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh stasiun televisi CNN, Rodman mengaku telah menerima banyak "ancaman kematian" dari sesama warga Amerika Serikat.

"Saya menerima semua ancaman tersebut, saya juga ketakutan, namun saya masih bisa berdiri saaat ini," katanya.

"Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi semua orang ... saya sangat senang, dan berharap nama baik saya dipulihkan," tambah Rodman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya