Liputan6.com, Adelaide - Pekan ini menandai 20 tahun penemuan sebuah gambar manusia raksasa, yang hanya bisa dilihat dari ketinggian udara. Berlokasi di sebuah kawasan terpencil di negara bagian Australia Selatan, visual tidak biasa itu memiliki tinggi sekitar 4,2 kilometer.
Dijuluki Marree Man yang merujuk pada nama kota terdekat, Marree, temuan tersebut merupakan desain visual terbesar yang pernah diukir di atas tanah.
Advertisement
Dikutip dari BBC pada Rabu (27/6/2018), seorang pengusaha asal Australia menawarkan hadiah senilai 5.000 dolar (setara Rp 52,4 juta) untuk informasi apapun yang berkaitan dengan asal-usul karya seni itu.
Advertisement
Marree Man telah menjadi daya tarik wisata dirgantara sejak penemuannya di padang pasir, yang berlokasi sekitar 700 kilometer di utara kota Adelaide.
Dengan total cakupan wilayah seluas 28 kilometer persegi, area di balik pagar Maree Man memiliki kedalaman sekitar 35 sentimeter.
Oleh masyarakat Australia, visual tersebut diyakini menggambarkan seorang pria Aborigin yang tengah membawa "woomera", sejenis tongkat lempar, di tangan kirinya.
Baca Juga
Salah seorang petugas pengola kawasan taman nasional setempat, Phillip Turner, meyakini bahwa pencipta karya langka tersebut ada seorang "profesional" yang kemungkinan telah memahami teknologi GPS.
"Entah siapa yang membuat struktur garis raksasa itu, yang pasti setiap sekitar 10 meter, ditandai dengan potongan kayu," kata Turner menjelaskan.
"Jika Anda tidak memiliki koordinat, Anda tidak akan tahu apakah berdiri di kaki kiri atau sikunya. Mengingat teknologi GPS masih dalam masa perkembangan yang lambat kala itu, menandakan Maree Man sebagai pretasi luar biasa di eranya," lanjut Turner.
Beberapa teori tentang penciptaan Marree Man telah beredar selama bertahun-tahun. Pilot Trevor Wright, yang pertama melihatnya pada 26 Juni 1998, mengatakan bahwa ia menyadari temuan unik itu secara kebetulan.
Namun di waktu bersamaan, muncul faks anonim ke beberapa lembaga dan media lokal, yang mengabarkan tentang keberaan Maeree Man.
Ada yang menduga karya misterius itu diciptakan oleh seorang seniman Amerika Serikat, karena ditemukan beberapa ejaan dan referensi yang merujuk ke Negeri Paman Sam.
Selain itu, ditemukan pula sebuah plakat dengan bendera AS dan cincin olimpiade di sekitar lokasi terkait, yang dikenal sebagai salah satu kawasan terpencil di Australia.
Simak video pilihan berikut:
Picu Beda Pendapat
Sementara itu, lokasi Marree Man berada di wilayah tanah tradisional milik masyarakat sub-etnis Arabana.
Manajer Arabana Aboriginal Corporation, Lorraine Merrick mengatakan bahwa kemunculannya pada 1998, pada awalnya, telah membuat marah beberapa orang Aborigin karena dianggap mencemari tanah mereka.
Sayangnya, masih menurut Merrick, ada "campour tangan pendapat" saat ini, yang membuat Marree Man berstatus tak lebih dari ikon wisata.
Penunjukkan visual unik itu sebagai ikon wisata didasarkan apda persetujuan dengan penduduk setempat pada 2016, beberapa tahun setelah eksistensinya sempat memudar.
"Mungkin situs ini memang menarik perhatian. Namun,s esuangguhnya tidak ada orang yang datang ke saya, ataupun petugas pengelola, tentang siapa "orang gila" yang melakukan (pembangunan) karya luar baisa itu," pungkas Merrick.
Advertisement