Yunani Usir 2 Diplomat Rusia, Moskow Ancam Akan Membalas

Pengusiran diplomat Rusia dari Yunani dilakukan pada Rabu, 11 Juli 2018 malam waktu setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2018, 12:23 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2018, 12:23 WIB
Warga Macedonia Protes Wacana Ganti Nama Negara
Seorang wanita berpartisipasi dalam protes wacana pengubahan nama Macedonia di gedung Parlemen, Skopje, Selasa (27/2). Pengunjuk rasa mendesak pemerintah mengakhiri dialog dengan Yunani untuk menyelesaikan sengketa selama 25 tahun (AP/Boris Grdanoski)

Liputan6.com, Athena - Yunani dilaporkan mengusir dua diplomat Rusia atas tudingan kegiatan ilegal dan campur tangan yang merusak keamanan nasional. Moskow dituduh telah mencampuri perundingan Yunani dengan negara tetangganya, Macedonia.

Media-media berita Yunani melaporkan, pengusiran itu berlangsung pada Rabu dan kedua utusan Rusia itu dilarang memasuki Yunani. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (13/7/2018).

Juru bicara pemerintah Yunani, Dimitris Tzanakopoulos tidak bersedia berkomentar mengenai laporan itu pada sebuah wawancara televisi, namun ia mengatakan bahwa Athena akan mengambil sikap tegas terhadap mereka yang melanggar hukum internasional.

Sebagai balasan, pihak berwenang di Rusia menyatakan akan mengusir dua diplomat Yunani dari Moskow.

Yunani dan Macedonia mencapai kesepakatan bulan lalu. Ini dilaakukan untuk mengakhiri pertikaian yang sudah berlangsung puluhan tahun terkait nama Macedonia --yang juga nama sebuah provinsi di bagian utara Yunani.

Kesepakatan itu menjadi begitu sengitnya, sehingga Yunani menghalangi republik bekas Yugoslavia itu untuk bergabung dengan NATO. Selain itu, Yunani juga mengharuskan Macedonia mengubah namanya menjadi Republik Macedonia Utara. 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Campur Tangan Rusia

Ilustrasi Rusia dan Bendera Rusia (AP PHOTO/Alexander Zemlianichenko)
Ilustrasi Rusia dan Bendera Rusia (AP PHOTO/Alexander Zemlianichenko)

Sementara itu, Sputnik melaporkan bahwa Athena menuduh diplomat Rusia berupaya mengumpulkan dan menyebarkan informasi, serta menyuap pejabat pemerintah.

Sumber yang sama mengklaim, Yunani ingin mempertahankan hubungan baik dengan Rusia, mempromosikan persahabatan antara kedua negara, dan kerja sama antar pemerintah dan aktor masyarakat sipil di kedua belah pihak. Namun ini bisa dilakukan hanya atas dasar saling menghormati kedaulatan dan kemerdekaan kedua negara.

Surat kabar Kathimerini menuliskan, Athena sangat berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan Moskow setelah insiden Skripal di Salisbury, Inggris. Yunani ketika itu tidak mengikuti negara-negara Barat lainnya: mengusir para diplomat Rusia.

Laporan itu mengatakan, ada upaya Rusia untuk campur tangan dalam masalah-masalah nasional yang sangat sensitif dan mendukung kepentingan Yunani di Balkan, khususnya yang berkaitan dengan masalah nama Macedonia.

"Sumber-sumber diplomatik mencatat bahwa keputusan Athena secara eksklusif mengacu pada tindakan empat orang ini, dan bukan sikap baik Yunani secara keseluruhan terhadap Rusia," demikian bunyi laporan tersebut.

Pemberitaan itu mengutip sumber yang mengatakan bahwa setiap "tanggapan" dari pihak Rusia akan menyebabkan sikap balasan lebih lanjut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya