Liputan6.com, Chengannur - Sekitar 22 ribu orang berhasil diselamatkan dari negara bagian Kerala yang terkena banjir di India pada Minggu, 19 Agustus, kata para pejabat, setelah hujan muson yang lebat akhirnya mereda.
Kelompok militer India serta pasukan tanggap bencana dan nelayan setempat berhasil mencapai beberapa daerah yang terkena dampak paling parah.
Sebagaimana dikutip dari BBC, Senin (20/8/2018), beberapa helikopter juga dikerahkan untuk membawa pasokan yang dibutuhkan masyarakat. Para korban ini terjebak hujan deras selama dua minggu terakhir.
Advertisement
Lebih dari 350 orang dilaporkan tewas, di mana sebagian besar merupakan korban tanah longsor, sejak musim hujan dimulai pada akhir Juni lalu.
Menteri utama Kerala, Pinarayi Vijayan, mengatakan, jumlah korban yang mengungsi di 5.645 kamp darurat kini mencapai 725 ribu orang.
Namun, dia bersumpah pada hari Minggu "untuk menyelamatkan hingga orang terakhir yang terdampar".
Baca Juga
Sementara itu, kepala tim manajemen bencana nasional India, Anil Vasudevan, mengatakan dia sedang mempersiapkan untuk menghadapi kemungkinan wabah penyakit yang ditularkan lewat air dan udara di kamp-kamp bantuan sementara.
Dia mengatakan pihak berwenang telah mengisolasi tiga orang dengan cacar air di sebuah kamp di Aluva, sekitar 250 kilometer dari ibukota negara bagian Thiruvananthapuram.
Petugas penyelamat mengatakan upaya pada hari Minggu terkonsentrasi di Kota Chengannur. Di kota itu, sekitar 5.000 orang dilaporkan terperangkap. Hal serupa juga terjadi di Distrik Alapuzha dan Ernakulam.
Di Chengannur, politikus lokal Saji Cherian sebelumnya menangis di televisi nasional India, yang menggambarkan bagaimana krisis terjadi di sana.
"Tolong beri kami helikopter. Saya mohon. Tolong bantu saya, orang-orang di tempat saya akan meninggal. Tolong bantu kami. Tidak ada solusi lain, warga harus diterbangkan," katanya.
Ketika hujan mereda, beberapa penduduk yang dievakuasi kembali untuk melihat apa yang tersisa dari rumah mereka.
"Seluruh rumah tertutup lumpur. Dibutuhkan waktu berhari-hari untuk membersihkannya," kata TP Johnny (60) kepada Reuters di Cheranelloor, pinggiran ibu kota komersial Cochin.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Simak video pilihan berikut:
Hampir Tidak Ada Makanan dan Minuman
Para korban yang selamat di pusat-pusat evakuasi menggambarkan hari-hari kosong mereka hampir tidak memiliki pasokan makanan atau air yang memadai.
"Itu adalah saat-saat paling menakutkan dalam hidup kami," kata Inderjeet Kumar (20) kepada kantor berita AFP dari sebuah penampungan gereja di Distrik Thrissur.
"Tidak ada listrik, tidak ada makanan dan tidak ada air - meskipun itu ada di sekitar kita. (Namun) hanya sedikit."
Perdana Menteri India Narendra Modi menyurvei negara bagian Keral dari udara pada Sabtu, 18 Agustus, dan telah menjanjikan hibah segera sebesar 5 miliar rupee, atau sekitar Rp 1,04 triliun.
Perkiraan awal menunjukkan banjir telah menyebabkan kerusakan senilai 2,3 miliar rupee (setara Rp 480 juta), lapor AFP. Namun, kerugian tersebut kemungkinan meningkat, seiring belum tuntasnya penyelesaian dampak bencana.
Advertisement