Liputan6.com, Beijing - Otoritas pajak di China akhirnya menanggapi tentang desas-desus menghilangnya aktris Fan Bingbing selama beberapa bulan terakhir.
Wanita yang pernah membintangi film X-Men itu tengah berada dalam penyelidikan oleh pihak berwenang pajak di provinsi Jiangsu, tulis laporan situs berita China Press.
Dikutip dari Thestar.com.my pada Selasa (25/9/2018), penyelidikan disebut sudah berlangsung sejak sekitar seminggu terakhir, di mana prosesnya masih dirahasiakan.
Advertisement
Otoritas terkait mengatakan bahwa hasil penyelidikan akan dibuka secara transparan di hadapan publik, namun belum diketahui kapan pastinya.
Baca Juga
Fan Bingbing disebut berada di rumahnya, dan untuk sementara waktu tidak diizinkan menghubungi orang lain di luar kediamannya.
Kabar menghilangnya Fan Bingbing tidak hanya mencuri perhatian luas masyarakat China, melainkan juga dunia internasional. Berbagai spekulasi bermunculan, mulai dari kemungkinan ia ditangkap pihak keamanan karena kasus tertentu, hingga kabar konspirasi tidak masuk akal.
Ketika berulang tahun ke-37 pada 16 September lalu, Fan sempat muncul secara singkat di jejaring sosial Weibo, mengungkapkan terima kasih kepada semua fans. Namun, tidak lama kemudian, unggahan tersebut dihapus, dan ia kembali menghilang tanpa jejak.
Sebelumnya, dalam sebuah artikel di media sekuritas negara Securities Daily pada 6 September, yang kemudian dihapus, dikatakan bahwa Fan Bingbing sedang berada "di bawah kontrol pemerintah dan akan menerima penilaian hukum."
Simak video pilihan berikut:
Rahasia Umum di Industri Film
Deretan masalah yang dialami Fan Bing Bing --hingga kemudian menghilang dari pantauan publik-- konon bermula ketika salinan kontrak film yang ditandatangani sang aktris bocor ke media sosial China pada akhir Mei.
Fan diduga kuat terlibat dalam skandal "kontrak yin dan yang", untuk menghindari besarnya nilai pajak. Ini merupakan kontrak ganda yang ilegal, di mana otoritas pajak hanya menerima angka yang lebih rendah dari nilai sebenarnya.
Menurut tabloid milik negara, Global Times, Fan Bingbing disebut memiliki dua kontrak yang berbeda, satu untuk tujuan pajak dengan nilai 10 juta yuan (setara Rp 21,5 miliar), yang terpisah dengan kontrak pribadi senilai 50 juta yuan, atau setara Rp 108 miliar, dengan nilai kurs Rp 2.168 per satu yuan.
Sementara itu, pada awal September, Peking University merilis sebuah laporan tentang peringkat bintang-bintang China dengan beban "tanggung jawab sosial" terhadap negara. Fan Bing Bing menduduki peringkat terakhir, dengan skor 0 dari 100.
Laporan tesebut dipuji sebagai sebagai yang pertama di Negeri Tirai Bambu, dan dipromosikan secara besar-besaran di media pemerintah China.
Seorang produser pemilik sebuah studio besar di China mengatakan bahwa praktik kontrak yin dan yang, di mana salah satunya lebih kecil untuk menghindari pajak besar, adalah "tindakan universal" dalam industri film.
Dia, yang menolak disebut namanya atas alasan sensitivitas politik, mengatakan semua orang khawatir setelah hilangnya Fan Bingbing, terutama karena "hampir setiap kontrak memiliki beberapa ketidakberesan" dan tidak akan menghadapi audit yang serius.
Advertisement