Waspada Efek Pakai Kipas Angin Saat Tidur Malam, Ini Bahayanya

Suhu panas juga terasa pada malam hari. Penggunaan kipas angin pun jadi solusi. Namun apakah efeknya baik bagi tubuh?

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Okt 2018, 18:35 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2018, 18:35 WIB
kipas angin
Ilustrasi kipas angin (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca yang sangat panas tentu membuat Anda semua merasa gerah. Apabila ruangan difasilitasi AC mungkin lain cerita. Tetapi, apabila hanya memiliki kipas angin tentu hanya itu yang dapat kita gunakan.

Suhu yang sangat panas bukan hanya dapat kita rasakan pada siang hari. Tetapi juga dapat terasa pada malam hari. Namun, apakah menggunakan kipas angin pada malam hari dapat menimbulkan penyakit?

Seperti dikutip dari laman Livescience.com, Selasa (16/10/2018), banyak orang selalu mengeluh saat lupa mematikan kipas angin pada malam hari.

Mereka merasakan ada yang sakit pada bagian tubuh saat kipas masih menyala saat sedang tertidur. Namun, menurut para ahli, penggunaan kipas angin ada bahaya sekaligus manfaatnya juga.

"Tidak ada yang bahaya dari penggunaan kipas angin, sebab dia tidak memiliki racun," ujar Dr. Len Horovitz, seorang pulmonolog di Lenox Hill Hospital, New York.

Ia menambahkan bahwa kipas angin berfungsi untuk menjaga sirkulasi udara dan penting agar Anda tidak berkeringat sepanjang malam.

Namun, pergerakan udara yang teramat cepat dengan menggunakan kipas dapat menguapkan air dari mulut dan saluran hidung.

Hal ini jelas berbahaya karena dapat mengeringkan mata, hidung hingga mulut. Oleh karenanya, nyalakan kipas secukupkan jangan gunakan pada kecepatan tinggi.

Sebab, ketika Anda mulai tertidur dan malam semakin larut, suhu di luar semakin dingin dan ini akan berbahaya dan bisa menyebabkan sejumlah penyakit.

Mulai dari kembung, masuk angin dan badan nyeri. Selain itu, menggunakan kipas angin dengan kecepatan penuh mampu menyebarkan debu dan bisa menganggu mereka yang memiliki alergi terhadap debu.

Horovitz kembali menekankan untuk bisa menjaga jarak aman antara Anda dan kipas angin. Udara dingin mampu menyebabkan kontraksi otot dan bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bahaya Penggunaan AC

kipas angin
Ilustrasi kipas angin (iStockphoto)​

Selain kipas, AC juga jadi hal yang sama. Selain berbahaya apabila suhunya sangat dingin, perawatan AC harus selalu diperhatikan.

Salah satunya dengan membersihkan filter AC. Setidak-tidaknya kita harus mengganti filter di unit sentral AC satu kali dalam tiga bulan, atau satu kali dalam sebulan jika sistem pendingin dipasang terus menerus.

Apabila Anda lupa melakukan itu, filter yang kotor dapat mengganggu aliran udara atau bahkan membekukan kumparan evaporator, kata James Braun, profesor teknik dan seorang direktur Center for High Performance Buildings di Purdue University.

Filter yang dekil dapat meningkatkan tagihan listrik pendinginan sebesar 5 hingga 15 persen sekaligus memperpendek usia pakai keseluruhan sistem. Untungnya, filter pengganti tidak terlalu mahal, biasanya kurang dari Rp 130 ribu.

Jika memiliki AC split, biasanya ada panel yang dapat dibuka supaya bisa menyeka filter menggunakan lap tanpa mengganti filternya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya