American Airlines Jadi Maskapai Besar Kedua Pencekal Boeing 737 MAX

American Airlines membatalkan 115 penerbangan dengan pesawat Boeing 737 MAX 8 dalam sehari.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 15 Apr 2019, 11:38 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2019, 11:38 WIB
Ilustrasi tiket pesawat
Ilustrasi tiket pesawat (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Washington DC - Pihak maskapai American Airlines pada Minggu, 14 April 2019 mengumumkan bahwa pihaknya mulai membatalkan 115 penerbangan dengan pesawat Boeing 737 MAX 8 dalam sehari.

Dikutip dari laman The Guardian, Senin (15/4/2019), ketentuan ini disebutkan oleh pihak American Airlines akan berlangsung hingga pertengahan Agustus mendatang.

Dengan adanya kebijakan ini, American Airlines menjadi maskapai terbesar kedua yang menangguhkan Boeing 737 Max 8.

Sebelumnya, pihak Southwest Airlines telah menerapkan hal serupa hingga 5 Agustus 2019. Sementara American Airlines hingga 19 Agustus.

Boeing 737 Max diterbangkan oleh otoritas penerbangan di seluruh dunia, termasuk FAA. Namun, sudah ada dua kecelakaan serupa dalam beberapa bulan terakhir yang melibatkan sistem perangkat lunak penerbangan di pesawat yang dikenal sebagai MCAS.

Jet Ethiopian Airlines yang jatuh pada 10 Maret, menewaskan semua 157 orang dan Lion Air yang jatuh di Indonesia pada 29 Oktober menewaskan 189 penumpang dan awak, keduanya adalah tipe Boeing 737 Max 8.

Atas kejadian dua insiden itu, Departemen Perhubungan Dunia meminta audit persetujuan Administrasi Penerbangan Federal atas kelayakan Boeing 737 MAX 8.

 


Kecelakaan Boeing 737 Max 8 di Ethiopia

Ethiopian Airlines. Foto:AFP/ISSOUF SANOGO
Ethiopian Airlines. Foto:AFP/ISSOUF SANOGO

Kecelakaan ET 302, tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa, menewaskan 157 orang dari 35 negara.

Itu adalah kecelakaan kedua yang melibatkan 737 MAX 8 dalam enam bulan. Terakhir adalah Lion Air JT 610 yang berpesawat serupa.

Beberapa pihak telah menggarisbawahi kesamaan antara kedua insiden tersebut, dengan beberapa ahli mengutip data satelit dan bukti dari lokasi kecelakaan untuk menunjukkan hubungan antara bencana hari Minggu dengan JT 610 yang menewaskan 189 orang.

 


Kotak Hitam ET 302 Telah Diterima Prancis

Pesawat Ethiopian Airlines (AFP/Jenny Vaughan)
Pesawat Ethiopian Airlines (AFP/Jenny Vaughan)

Sementara itu, penyelidik di Prancis mengambil alih kotak hitam pesawat Ethiopian Airlines ET 302 yang jatuh saat mereka berusaha mengungkap apa yang menyebabkan bencana pada penerbangan berpesawat Boeing 737 MAX 8.

Biro Penyelidikan dan Analisis untuk Keselamatan Penerbangan Sipil (BEA) menerima data penerbangan dan perekam suara kokpit pada hari Kamis.

Pembacaan pertama bisa memakan waktu berhari-hari, tetapi banyak tergantung pada kondisi kotak.

Seorang juru bicara BEA mengatakan dia tidak tahu dalam kondisi apa kotak hitam itu berada.

"Pertama kita akan mencoba membaca data," kata juru bicara itu, seraya menambahkan bahwa analisis pertama bisa memakan waktu antara setengah hari dan beberapa hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya