20-4-1979: Presiden AS Jimmy Carter Kalang Kabut Diserang Kelinci Rawa

Seekor kelinci secara mendadak menyerang Presiden AS Jimmy Carter pada 20 April 1979, membuatnya kalang-kabut ketika pulang memancing.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 20 Apr 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2019, 06:00 WIB
Bukti foto yang menunjukkan Presiden AS ke-39 Jimmy Carter diserang oleh kelinci saat pulang memancing (Jimmy Carter Presidential Library and Museum)
Bukti foto yang menunjukkan Presiden AS ke-39 Jimmy Carter diserang oleh kelinci saat pulang memancing (Jimmy Carter Presidential Library and Museum)

Liputan6.com, Washington DC - Salah satu momen unik dalam sejarah Amerika Serikat (AS) terjadi pada 20 April 1979, ketika presiden ke-39, Jimmy Carter, sedang memancing di dekat kota asalnya, Plains, negara bagian Georgia. Secara tiba-tiba, dia diserang oleh seekor kelinci perenang berukuran besar, yang membuatnya kalang-kabut.

Sebagaimana Today in History dikutip dari Washington Post pada Jumat (19/4/2019), kejadian tersebut baru dibeberkan oleh juru bicara Gedung Putih beberapa bulan setelahnya, dan kerap dianggap sebagai sejarah yang menggelikan, daripada kecelakaan.

Bercerita kepada kantor berita CNN pada 2010 lalu, Carter mengaku sedang naik perahu untuk pulang dari aktifitas memancing, ketika seekor kelinci besar melompat ke air dan berenang ke arahnya.

"Saat kelinci mendekat, saya menyiramnya dengan air mengunakan dayung, dan berkata 'menjauh dari perahu saya', tapi hewan itu tetap menyerang," cerita Carter.

Staf Gedung Putih sempat tidak percaya jika kelinci bisa berenang atau mendekati seseorang dengan mengancam, tetapi seorang fotografer yang ikut dalam agenda memancing tersebut, memiliki buktinya.

"Seperti hewan buas dalam film," ujarnya.

Alih-alih dirilis resmi oleh Gedung Putih, foto tentang kondisi sang presiden yang diserang kelinci justru pertama kali tersiar via tangan ketiga yang tidak diketahui sumbernya.

Adalah tabloid Page Six yang pertama kali mempublikasikannya, hampir 10 bulan setelah peristiwa unik itu terjadi.

Menjadi Bahan Kritik

White House atau Gedung Putih
White House atau Gedung Putih. (AP)

Karena menimpa seorang presiden, maka peristiwa tersebut menjadi buah bibir ketika pertama kali terkuak, di mana lebih banyak yang menjadikannya sebagai bahan kritik.

Surak kabar The Washington Post misalnya, memuatnya di halaman depan dengan judul "President Attacked By Rabbit" --Presiden Diserang kelinci-- lengkap dengan ilustrasi parodi film Jaws.

Ketika berita itu terbit, Gedung Putih belum juga merilis bukti foto terkait serangan kelinci pada Presiden Carter.

Hingga beberapa tahun setelahnya, kisah ini digunakan berulang kali oleh jurnalis dan lawan politik, yang ingin menggambarkan Carter sebagai sosok malang dan tidak efektif.

Selain itu, muncul pula kritik kepada Gedung Putih, yang dituding tidak sigap dalam melindungi presiden.

Namun, hal itu dibantah dengan klaim bahwa semua petugas keamanan kepresidenan memantau dari berbagai tepi danau, dan langsung bergerak menolong ketika insiden tersebut terjadi.

Kelinci Rawa Berukuran Besar

Ilustrasi kelinci
Ilustrasi (iStock)

Kabar tentang Presiden Carter yang diserang kelinci bisa dimaklumi, karena faktanya memang ada kelinci besar dan buas, yang bisa berenang di luar sana.

Biasanya, hewan ini disebut sebagai kelinci rawa, dan banyak ditemukan di wilayah pantai timur Amerika Serikat.

Kelinci rawa bisa tumbuh hingga berbobot antara 4 hingga 5 setengah pon, atau antara 1,8 hingga 2,2 kilogram.

Hewan ini sejatinya adalah herbivora seperti kelinci pada umumnya, namun memiliki sifat agresif jika merasa habitatnya terancam. Kelinci rawa biasa menyerang dengan cakaran dan gigitan yang tajam, meski tidak memiliki bisa atau racun.

Carter mengaku tidak mengalami luka berarti oleh serangan tersebut, hanya lecet di bagian tangan.

"Saya berhasil menghalaunya, dan pergi ke tepian danau dengan selamat," ujar Carter.

Sementara itu, di tanggal yang sama pada 1968, Pierre Trudeau disumpah sebagai perdana menteri Kanada ke-15.

Lalu, tanggal serupa pada 1862, tes pasteurisasi pertama berhasil diselesaikan oleh duet ilmuwan Prancis, Louis Pasteur dan Claude Bernard.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya