Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mantan raja Malaysia bercerai dari istrinya yang merupakan model Rusia Rihana Oksana Voevodina. Perceraian selang beberapa pekan setelah putra mereka lahir --pada 21 Mei-- itu sudah dibenarkan pengacara mantan penguasa Negeri Jiran Sultan Muhammad V, Koh Tien Hua.
Berbanding terbalik dengan sang mantan Raja Malaysia soal perceraian, Rihana Oksana Voevodina justru terkesan membantah klaim tersebut. Ia malah mengunggah video romantis dengan Sultan Muhammad V, di mana keduanya terlihat menari bersama. Selain itu, Miss Moscow 2015 tersebut juga mem-posting potret kebersamannya dengan sang buah hati yang diberinama Tengku Ismail Leon Petra Bin Tengku Muhammad V Faris Petra.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Saya belum diberi peringatan perceraian. Saya di Rusia bersama anak saya. Kami tidak berada di Singapura pada bulan Juni untuk proses perceraian apa pun. Itu provokasi, kita tidak pernah bercerai," katanya kepada portal berita Malaysia, Malaysiakini beberapa waktu lalu.
Sementara Pengacara Koh, seperti diberitakan Sputnik, mengatakan Rihana telah diberitahu tentang perceraian yang tidak dapat dibatalkan pada 22 Juni 2019 melalui pengacaranya Alexander Dobrovinsky & Partners of Russia, dan salinan sertifikat perceraian diberikan kepadanya.
Belakangan mantan raja Malaysia pemilik nama asli Tengku Muhammad Faris Petra itu dikabarkan meragukan keturunannya itu. Ia sangsi sebagai ayah bayi itu.
Seperti diberitakan sejumlah media, salah satunya The Sun, yang dikutip Rabu (24/7/2019), Sultan Kelantan yang kini berusia 49 tahun itu meragukan bahwa dirinya adalah ayah dari bocah laki-laki yang baru lahir itu.
Pengacara Singapura, Koh Tien Hua, berbicara atas nama sultan, mengatakan kepada Straits Times, "Belum ada bukti objektif mengenai ayah biologis anak tersebut."
Dia menambahkan: "Atas nama Yang Mulia, kami meminta privasinya dihormati."
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Diyakini Sudah Kembali ke Rusia
Mantan ratu kecantikan Rusia berusia 26 tahun itu diyakini telah kembali ke Rusia bersama putranya, dan pekan lalu mengklaim bahwa dia masih menikah.
Berbicara kepada outlet berita Malaysia, dia berkata: "Ini adalah tindakan provokasi. Kami tidak pernah bercerai."
Di tengah bantahannya, ia mengunggah sebuah video di Instagram, di mana ia mengatakan: "Saya ingin menjadi orang terakhir dalam hidupnya, dan saya ingin tinggal bersamanya hingga akhir hidup saya."
Tetapi salinan sertifikat perceraian telah muncul secara online dan telah dikonfirmasi asli oleh sumber New Straits Times.
Sertifikat itu, yang memuat lambang negara bagian Kelantan, mengatakan perceraian itu didaftarkan pada 1 Juli, dan ditandai sebagai salinan istri.
Ini menunjukkan perceraian terdaftar di Singapura dan dilakukan oleh ucapan tiga kali dari kata "talak" - bentuk perceraian yang paling serius dalam Islam.
Jumat 26 Juli ini adalah hari pernikahan Rihana dan mantan raja Malaysia itu.
Mantan Kepala Monarki sekaligus Kepala Negara Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V, dikabarkan dikabarkan menikah dengan pemenang kontes kecantikan Miss Moscow 2015, Oksana Voevodina pada 7 Juni 2018. Upacara pernikahan keduanya berlangsung pada 23 November 2018 di Barvikha Concert Hall, Moskow, Rusia. Meski terkesan tertutup, media sosial menyambut baik berita tersebut.
Laporan media Inggris menyebut, acara pernikahan berlangsung mewah, tanpa alkohol dan semua makanan yang disajikan halal.Â
Mempelai perempuan dilaporkan memeluk Islam sebelum menikahi Sultan Muhammad V. Ia kemudian menggunggah fotonya, mengenakan jilbab, di samping suami yang baru dinikahinya. Setelah jadi mualaf Oksana Voevodina punya nama baru: Rihana.
Advertisement
Pengacara Konfirmasi Perceraian
Pengacara untuk eks raja Malaysia mengonfirmasi perceraian antara kliennya dengan sang istri, ratu kecantikan Moskow, Oksana Voevodina (26). Konfirmasi itu diumumkan pada 21 Juli 2019.
Meluruskan kabar yang menjadi perhatian publik Malaysia, Pengacara Koh Tien Hua mengatakan bahwa Tengku Muhammad Faris Petra atau Sultan Muhammad V (48) telah "talak tiga" istrinya di hadapan "dua saksi muslim kompeten" pada 22 Juni 2019.
Pengadilan Syariah Kelantan, Malaysia mengetuk palu atas perceraian itu. Sertifikat cerai dirilis pada 1 Juli 2019.
Voevodina telah diinformasikan atas perceraian itu melalui tim pengacaranya, Alexander Dobrovinsky & Partners of Russia.
"Sebuah sertifikat cerai juga diberikan kepadanya," tambah Koh yang berbasis di Singapura, seperti dikutip dari the Strait Times, Selasa 23 Juli 2019.